KOMUNIKASI INTERPERSONAL
A.
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal diperlukan dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan yang menyangkut hubungan atau interaksi antara klien dengan perawat atau bidan. Interaksi tersebut mempunyai sifat manusiawi dan memiliki ciri khas. Interaksi itu berlandaskan komunikasi antar sesama manusia, baik dalam hubungan layanan kesehatan secara individual maupun secara kelompok. Sementara itu, komunikasi yang terjadi antara seorang tenaga kesehatan dengan kliennya pada dasarnya adalah komunikasi interpersonal.
B. Tujuan komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal dalam konseling merupakan suatu action oriented, ialah suatu tindakan yang berorientasi pada tujuan tertentu. Tujuan komunikasi interpersonal dalam konseling bermacam – macam, diantaranya :
1) Mengungkapkan perhatian pada orang lain
Dalam hal ini bidan berkomunikasi dengan cara menyapa,
tersenyum, melambaikan tangan, membungkukan badan, dan menanyakan kabar kesehatan
klien.
2) Menemukan diri sendiri
Artinya bidan melakukan komunikasi karena ingin
mengetahui dan mengenali karakteristik diri pribadi berdasarkan informasi dari
orang lain.
3) Menemukan dunia luar
Dengan komunikasi ini, diperoleh kesempatan untuk
mendapatkan berbagai informasi yang actual. Misalnya saat bidan memberikan
informasi tentang program keluarga berencana sehingga klien dapat mengambil
keputusan yang tepat dalam mengikuti program KB.
4) Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis
Sebagai makhluk sosial, salah satu kebutuhan setiap
orang yang paling dasar adalah membentuk dan memelihara hubungan baik
dengan orang lain.
5) Mempengaruhi sikap dan tingkah laku
Dalam prinsip komunikasi, ketika klien menerima pesan
dan informasi, dengan demikian klien telah mendapatkan pengaruh dari proses
komunikasi.
6) Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
Komunikasi interpersonal dapat menghilangkan kerugian
akibat salah komunikasi dan salah interprestasi yang terjadi antara bidan dan
klien. Mengapa? Karena dengan komunikasi interpersonal dapat dilakukan
pendekatan secara langsung, menjelaskan berbagai pesan yang rawan menimbulkan
kesalahan interprestasi.
7) Memberikan bantuan
Dengan komunikasi interpersonal, maka bidan dapat
memberikan bantuan kepada klien yang memerlukan bantuan dengan tujuan membantu
klien memecahkan masalahnya.
C.
Faktor penghambat komunikasi interpersonal
a) faktor individual
a) faktor individual
Orientasi cultural ( keterikatan budaya ) merupakan
faktor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi. Orientasi
ini merupakan gabungan dari :
·
Faktor fisik – kepekaan panca indera, usia, gender
·
Sudut pandang – nilai – nilai
·
Faktor sosial – sejarah keluarga dan relasi, jaringan
sosial, peran dalam masyarakat, status sosial, peran sosial
·
Bahasa
b) Faktor – faktor
yang berhubungan dengan interaksi
·
Tujuan dan harapan terhadap komunikasi
·
Sikap terhadap interaksi
·
Pembawaan diri seorang terhadap orang lain ( seperti
kehangatan, perhatian, dan dukungan )
·
Sejarah hubungan
c) Faktor
situasional
Percakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan,
situasi percakapan kesehatan antara bidan dan klien akan berbeda
dengan situasi percakapan antara polisi dengan pelanggar lalu lintas.
d) Kompetensi
dalam melakukan percakapan
Agar efektif, suatu interaksi harus menunjukan
perilaku kompeten dari kedua pihak. Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya
komunikasi adalah :
·
Kegagalan menyampaikan informasi penting
·
Perpindahan topik bicara yang tidak lancer
·
Salah pengertian.
·
Salah pengertian.
D. Pengaruh pemahaman diri terhadap proses komunikasi interpersonal
1. Pemahaman diri bertujuan untuk mengetahui dan mengenal siapakah diri kita.
Apakah persepsi anda dengan orang lain terhadap diri sendiri sama, misalnya
mungkin anda merasa sudah ramah, namun menurut orang lain belum tentu.
2. Pemahaman diri meliputi pengetahuan tentang siapa saya, apa kelemahan saya,
apa kelebihan saya, bagaimana peasaan saya, apa keinginan saya, dan sebagainya.
3. Alasan lain pentingnya pemahaman diri adalah karena bidan bekerja
berhadapan dengan berbagai pengalaman dan kondisi biologis, psikologis dan
sosiologis dari kliennya.
4. Bidan perlu memahami bagaimana menghadapi kecemasan, kemarahan, kesedihan
dan kegembiraan klien. Bidan harus tau bagaimana dirinya sendiri bersikap,
apakah mudah cemas, mudah tersinggung, dan sebagainya sehingga ia tahu
keterbatasan diri sewaktu melayani klien.
5. Bidan yang tidak memahami dirinya sendiri, kemungkinan akan sulit memahami
apa yang dialami klien, misalnya tidak sesuai dengan nilai – nilai yang dianut
bidan, bidan tidak akan dapat berkomunikasi dengan baik, karena kurang menerima
klien apa adanya.
E. Atraksi dalam
komunikasi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan
daya tarik seseorang. Adanya daya tarik ini membentuk rasa suka. Rasa suka pada
seseorang umumnya membuat orang yang kita sukai menjadi signifikan bagi kita.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi daya tarik seseorang dengan orang lain
adalah :
1. Faktor – faktor personal
a. Kesamaan karakteristik personal; cognitive consistency theory dari Fritz
Heider mengemukakan bahwa orang cenderung memiliki sikap yang sama
dengan orang yang disukai.
b. Tekanan emosional ( stress )
c. Harga diri yang rendah
d. Isolasi sosial
2. Faktor – faktor situasional
a. Daya tarik fisik
b. Ganjaran ( reward )
c. Familiarity
d. Kedekatan ( closeness )
e. Kemampuan
Dalam hubungan
dengan atraksi interpersonal ini ada 4 ( empat ) teori “ liking “ yang
menjelaskan :
1. Reinforcement theory menjelaskan
bahwa seseorang menykai orang lain adalah sebagai hasil belajar.
2. Equity theory menyatakan bahwa dalam suatu hubungan, manusia selalu
cenderung menjaga keseimbangan antara harga ( cost ) yang dikeluarkan dengan
ganjaran ( reward ) yang diperoleh.
3. Exchange theory berpendapat bahwa interaksi sosial di ibaratkan
sebagai transaksi dagang. Jika orang kenal pada seseorang yang mendatangkan
keuntungan ekonomis dan psikologis, akan lebih disukai.
4. Gain – loss theory berpendapat
bahwa orang cenderung lebih menyukai orang – orang yang menguntungkan bagi kita
dan kurang tertarik pada orang – orang yang merugikan kita.
F. Hubungan interpersonal
Hakikat dari hubungan interpersonal adalah bahwa ketika berkomunikasi, kita bukan hanya menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Jadi, kita bukan sekedar menentukan isi tetapi juga relationship. Pandangan ini merupakan hal baru dan untuk menunjukan hubungan pesan komunikan ini disebut sebagai metakomunikasi.
Hakikat dari hubungan interpersonal adalah bahwa ketika berkomunikasi, kita bukan hanya menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Jadi, kita bukan sekedar menentukan isi tetapi juga relationship. Pandangan ini merupakan hal baru dan untuk menunjukan hubungan pesan komunikan ini disebut sebagai metakomunikasi.
Hubungan interpersonal terbentuk ketika proses
pengolahan pesan ( baik verbal maupun non verbal) secara timbal balik terjadi,
dan hal ini dinamakan komunikasi interpersonal. Ketika hubungan interpersonal
tumbuh, terjadi pula kesepakatan tentang aturan berkomunikasi antara para
partisipan yang terlibat.
G. Komunikasi
kepada masyarakat melalui media massa, cetak, dan sosial
Media massa adalah media yang digunakan untuk
komunikasi massal. Disebut demikian karena sifatnya yang massal misalnya :
pers, radio, film, dan televisi.
- Pers
Pers dalam arti luas meliputi segala barang yang dicetak yang ditunjukan untuk publik / umum tertentu, termasuk juga buku, pamflet, brosur, juga sebagainya. Kelemahan pers yang pertama adalah tidak adanya bunyi ( suara ) yang dapat membantu efektifitas komunikasi. Kelemahan kedua adalah untuk membaca diperlukan usaha.
- Radio
Keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dan stasiun pemancar dan diterima oleh pesawat penerima di rumah, di mobil, di kapal, dimana saja. Kelemahan radio adalah bahwa ia tidak dapat mendemonstrasikan karena layarnya terletak pada imajinasi pendengar intu sendiri. Namun kelebihannya terletak pada bunyi – bunyi yang dapat mendorong pembentukan imajinasi itu, yang terdiri dari sound effect, musik, dan kata – kata ( dialog ).
- Film
Keseluruhan dari pita celluloid atau sejenisnya yang mengandung gambar – gambar yang kemudian dapat diproyeksikan pada layar.
- Televisi
Media massa yang memancarkan suara dan gambar atau secara mudah dapat disebut dengan radio witlipicture atau movie at home.
H. Teknik membuat konten edukasi kesehatan
Edukasi Kesehatan adalah kegiatan upaya meningkatkan
pengetahuan kesehatan perorangan paling sedikit mengenai pengelolaan faktor
risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan
status kesehatan peserta, mencegah timbulnya kembali penyakit dan memulihkan
penyakit.
I. Teknik penyebaran informasi kesehatan pada
masyarakat melalui media massa, cetak, dan elektronik
- Media cetak
Dalam komunikasi kesehatan, yang dimaksud dengan media cetak menurut Susilowati (2016) adalah media yang mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna.
- Media elektonik
Media elektonik dalam komunikasi kesehatan adalah media yang menyediakan cakupan yang sangat luas bagi pesan-pesan komunikasi kesehatan.
Media elektronik digunakan untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada khalayak luas secara cepat dengan tujuan untuk menciptakan dan mengembangkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, telegram, short message service ( SMS ), dan telepon.
Komentar
Posting Komentar