KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG IBU PASCA BERSALIN DAN MENYUSUI
NAMA : MARISSELLA BR SITUMORANG
NIM : 022019011
PRODI : D3 KEBIDANAN
1.PRINSIPGIZI
PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI
ü GIZI PADA IBU NiFAS
1.
Makanan Yang Dianjurkan Selama masa nifas
Makanan yang disarankan dikonsumsi pada kelompok Ibu yang makan saat pasca persalinan adalah roti, biskuit, sayuran dan buah-buahan, yogurt rendah lemak, sup, minuman isotonik dan jus buah-buahan (O’Sullivan et al, 2009). Menurut Elias (2009) Nutrisi dan hidrasi sangat penting selama proses persalinan untuk memastikan kecukupan energi dan mempertahankan kesimbangan normal cairan dan elektrolit bagi Ibu dan bayi. Cairan isotonik dan makanan ringan yang mempermudah pengosongan lambung cocok untuk awal persalinan. Jenis makanan dan cairan yang dianjurkan dikonsumsi pada Ibu bersalin adalah sebagai berikut (Champion dalam Elias,2009):
Makanan yang disarankan dikonsumsi pada kelompok Ibu yang makan saat pasca persalinan adalah roti, biskuit, sayuran dan buah-buahan, yogurt rendah lemak, sup, minuman isotonik dan jus buah-buahan (O’Sullivan et al, 2009). Menurut Elias (2009) Nutrisi dan hidrasi sangat penting selama proses persalinan untuk memastikan kecukupan energi dan mempertahankan kesimbangan normal cairan dan elektrolit bagi Ibu dan bayi. Cairan isotonik dan makanan ringan yang mempermudah pengosongan lambung cocok untuk awal persalinan. Jenis makanan dan cairan yang dianjurkan dikonsumsi pada Ibu bersalin adalah sebagai berikut (Champion dalam Elias,2009):
Makanan:
1.Roti atau roti panggan (rendah serat) yang rendah
lemak baik diberi selai ataupun madu.
2.Sarapan sereal rendah serat dengan rendah susu.
3.Nasi
4.Biskuit.
5.Yogurt rendah lemak.
6.Buah segar atau buah kaleng.
7.Minuman:
8.Minuman yogurt rendah lemak.
9.Jus buah-buahan.
10.Kaldu jernih.
11.Air mineral.
Ibu pasca melahirkan harus dimotivasi untuk minum
sesuai kebutuhan atau tingkat kehausannya. Jika asupan cairan Ibu tidak adekuat
atau mengalami muntah, dia akan menjadi dehidrasi (Micklewirght & Champion,
2002 dalam Thorpe et al, 2009). Salah satu gejala dehidrasi adalah kelelahan
dan itu dapat mengganggu kemajuan persalinan dan menyulitkan bagi Ibu untuk
lebih termotivasi dan aktif selama menyusui
ü GIZI PADA IBU MENYUSUI
Berikut ini merupakan zat-zat gizi penting yang harus
dipenuhi kebutuhannya oleh ibu menyusui.
1. Protein
Saat Anda menyusui, Anda masih membutuhkan tambahan asupan
protein. Protein merupakan zat gizi penting yang diperlukan dalam membangun dan
memperbaiki berbagai jaringan dalam tubuh. Protein juga sangat berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda di awal-awal masa kehidupannya. Untuk
Anda sendiri, protein juga banyak dibutuhkan untuk membantu pemulihan setelah kehamilan
dan persalinan. Anda bisa
mendapatkan protein dari daging, ayam, ikan dan seafood, telur, keju, susu,
yogurt, dan sumber protein lainnya.
2. Lemak
Lemak juga dibutuhkan untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda, tubuh Anda pun membutuhkan
lemak. Namun, perlu diingat bahwa sebaiknya konsumsi lemak dalam bentuk lemak
tidak jenuh tunggal atau tidak jenuh ganda, serta batasi konsumsi lemak jenuh
dan lemak trans.
Sumber lemak tidak jenuh, yaitu
alpukat, ikan berlemak (seperti ikan salmon), kacang-kacangan, biji-bijian,
minyak zaitun, dan minyak kanola. Sedangkan, lemak jahat yang harus Anda
hindari bisa bersumber dari makanan yang digoreng dan daging berlemak.
Selain itu, lemak yang ada dalam
ikan berlemak juga mengandung turunan lemak, yaitu asam lemak omega-3. Di mana
asam lemak omega-3 ini dapat mendukung pertumbuhan otak bayi. Anda bisa
memeroleh asam lemak omega-3 dari ikan salmon, ikan tuna, ikan herring, ikan
sarden, dan kacang-kacangan.
3. Zat besi
Kebutuhan zat besi masih tinggi pada
ibu menyusui. Zat besi dibutuhkan untuk mencegah anemia setelah melahirkan. Jika Anda tidak anemia setelah
melahirkan dan menyusui secara eksklusif, biasanya Anda tidak memerlukan
suplemen zat besi. Hal ini karena biasanya Anda tidak mengalami periode
menstruasi selama 4-6 bulan pertama setelah melahirkan, jadi tidak ada zat besi
yang hilang melalui darah menstruasi. Sedangkan, ibu yang mengalami anemia
setelah melahirkan biasanya membutuhkan suplemen zat besi.
Anda bisa mencukupi kebutuhan zat
besi Anda dari konsumsi daging, ayam, ikan dan seafood, kuning telur, dan
sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli).
4. Kalsium
Tidak hanya saat hamil, kebutuhan
tinggi kalsium juga diperlukan saat Anda menyusui. Kehamilan dan menyusui dapat
menyebabkan penurunan massa tulang sementara. Namun, penurunan massa tulang ini
biasanya akan kembali lagi setelah Anda berhenti menyusui. Jangan khawatir,
Anda bisa mencegah penurunan massa tulang ini dengan mengonsumsi kalsium dalam
jumlah yang lebih tinggi selama hamil dan menyusui.
Anda bisa memeroleh kalsium dari
susu dan produk susu (seperti keju dan yogurt), serta sayuran hijau (seperti
bayam, brokoli, sawi hijau, daun kale, dan lainnya).
5. Vitamin C
Ibu menyusui membutuhkan lebih
banyak vitamin C daripada saat dirinya masih hamil. Vitamin C berperan dalam
pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sehingga sangat diperlukan oleh ibu dan
bayi. Vitamin C penting dalam pertumbuhan tulang, gigi, dan kolagen. Anda bisa
mendapatkan vitamin C dari jeruk, brokoli, kentang, tomat, kiwi, kol, jambu
biji, mangga, dan lainnya.
6. Vitamin E
Vitamin E juga dapat membantu Anda
dalam mencegah anemia setelah melahirkan. Vitamin E juga kaya antioksidan yang
dapat melindungi mata dan paru-paru bayi dari berbagai masalah karena
kekurangan oksigen. Selain itu, vitamin E juga berperan dalam menjaga kesehatan
otot, sistem kardiovaskular, dan sistem saraf. Beberapa sumber makanan yang
mengandung vitamin E adalah kacang almond, bayam, asparagus, mangga, alpukat,
dan selai kacang.
7. Kalium
Kalium berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Pada saat menyusui, Anda
membutuhkan lebih banyak cairan karena Anda memproduksi ASI setiap harinya.
Peningkatan kebutuhan cairan ini diikuti dengan peningkatan kebutuhan kalium
untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, kalium juga
berperan dalam kerja sistem saraf dan juga kontraksi otot.
Anda sangat mudah dalam menemukan
kalium karena terdapat di banyak makanan, seperti kentang, pisang, jeruk,
tomat, bayam, kacang almond, dan lainnya.
8. Kolin
Kolin sangat penting untuk
perkembangan otak bayi Anda. Namun, kolin tidak mudah ditemukan di dalam banyak
makanan. Anda dapat memeroleh kolin dari ayam, hati sapi, gandum, kembang kol,
dan telur, terutama kuning telur. Anda bisa mendapatkan 250 mg kolin dalam 2
butir telur.
Prinsip
Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi
pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur
nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu
yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
v Faktor
pengaruh gizi ibu menyusui :
ü Pengaruh
makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
ü Protein,
dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein
sehari.
ü Suplementasi,
jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
v Faktor
pengaruh gizi pada ibu nifas :
ü Umur.
ü Berat
badan.
ü Suhu
lingkungan.
ü Aktivitas.
ü Status
kesehatan.
ü Status
ekonomi.
C. Pengaruh Status Gizi Pada Pasca
Persalinan Dan Menyusui :
v Pengaruh
gizi pada ibu menyusui adalah
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada
kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui
disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
v Pengaruh
gizi pada ibu pasca bersalin
Pengaruh gizi pada ibu pasca melahirkan yaitu bisa meningkatkan risiko anemia padaibu,
karna kekurangan zat besi pada tubuhnya,untuk itu selalu penuhi asupan gizi
setelah pasca melahirkan.
1. Merancang
Menu Seimbang Pada Ibu Pacsa Persalin Dan Menyusui
A. MENU
SEIMBANG PADA IBU PASCA BERSALIN DAN MENYUSUI
v Menu
seimbang pada ibu pasca bersalin yaitu
ü Daging
Daging sapi mengandung protein, vitamin B12, dan zat besi yang baik bagi ibu yang
baru saja menjalani persalinan. Kandungan protein, vitamin, dan mineral
tersebut mampu memberikan energi tambahan dan mencegah terjadinya anemia
defisiensi zat besi.
ü Telur
Telur merupakan sumber protein dan lemak sehat omega-3 yang murah, mudah diperoleh, dan
bisa diolah menjadi beragam makanan sesuai selera. Kandungan nutrisi di dalam
telur dapat membantu proses pemulihan tubuh Bunda setelah melahirkan,
melancarkan produksi ASI, dan menurunkan risiko depresi
pascamelahirkan.
ü Air putih
Air adalah unsur yang memiliki peran paling penting dalam kehidupan
setiap makhluk yang hidup di muka bumi ini. Suatu pernyataan tersebut adalah
salah satu pengertian air secara umum. Secara ilmiah, air bisa diartikan
sebagai sebuah senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur H2
(hidrogen) yang berikatan dengan unsur O2 (oksigen) yang kemudian menghasilkan
senyawa air (H2O).
ü Sayur
sayuran
Sayuran hijau kaya akan kandungan vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, dan antioksidan. Tak hanya itu,
sayuran juga banyak mengandung serat yang dapat melancarkan pencernaan
dan mencegah sembelit. Beberapa jenis sayuran hijau yang dapat Bunda konsumsi,
antara lain bayam, brokoli, sawi, dan kubis.
ü Susu
Susu dan produk olahannya, seperti keju atau yoghurt, juga baik dikonsumsi
setelah melahirkan. Susu mengandung vitamin D dan kalsium yang baik untuk
tulang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
ü Kacang-kacangan
Beragam jenis kacang, seperti kacang tanah dan kacang kedelai, mengandung
banyak protein, vitamin K, vitamin B, zat besi, kalsium, dan zinc.
Kacang-kacangan baik dikonsumsi sebagai makanan setelah melahirkan karena dapat
memberi Bunda tenaga tambahan, melancarkan produksi ASI, serta menunjang proses
pemulihan setelah bersalin.
v MENU
SEIMBANG PADA IBU MENYUSUI
ü Kebutuhan
gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan masa
kehamilan.
ü Ibu
dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan energi sebesar 500
kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal.
ü Sehingga
total kebutuhan energi selama menyusui akan meningkat menjadi 2400 kkal per
hari yang akan digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri8 yang dalam pelaksanaannya dapat dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan
utama dan 3x makan selingan) sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang
dianjukan.
B.Memilihbahanmakanan
yang baik
ü Pilih
buah dan sayuran yang bersih dan bebas dari kondisi busuk atau memar di
beberapa bagian
ü Pilih
makanan kaleng yang bentuk kemasannya masih sempurna tapa bengkok dan berkarat
ü Untuk
buah atau sayur yang sudah dipotong dan dikemas
saat dibeli, pastikan Anda hanya mengambilnya dari lemari pendingin atau
wadah yang diberikan es. Untuk menyiasatinya, pilihlah produk yang paling
banyak, karena kemungkinan belum mengalami kenaikan suhu
ü Saat
meletakkan bahan makanan yang dibeli, pastikan untuk memisahkan kantong atau
tas yang memisahkan bawaan sayur dan buah dengan daging-dagingan atau makanan
laut.
ü Untuk
minuman berkemasan, perhatikan tanggal kedaluwarsanya, tanggal pembuatannya,
tanggal akhir penggunaan optimal, tanggal akhir konsumsi, dan lainnya. Selain
itu, pastikan kemasan tidak rusak.
B.
Mengelola bahan makanan
Pastikan
seluruh alat-alat masak yang akan digunakan haruslah bersih dan steril.
ü Hindarilah
mengolah makanan atau makan dengan tangan kotor.
ü Jangan
memasak sambil bermain dengan hewan peliharaan.
ü Hindari
menggunakan lap yang sudah kotor untuk membersihkan meja dan perabotan makan.
ü Lindungi
dengan baik makanan jika hendak disimpan dalam waktu yang lama.
ü Makanan
yang tersaji besar sekali terkontaminasi kotoran kuman dan bakteri akibat hewan
yang berkeliaran di sekitarnya.
Penting adanya untuk meninjau kembali metode memasak.
Teknik pengolahan makanan atau memasak juga memengaruhi mutu makanan. Pilihlah
makanan yang telah melalui proses pengolahan termasak kukus, rebus atau tumis
dengan sedikit minyak.
Kurangilah memasak olah makanan dengan metode
menggoreng, memanggang dan dibakar.
C.
Menyajikan Makanan
Cara menyajikan makanan yang baik adalah :
ü Pilihlah
piring/mangkuk dengan ukuran tepat.
ü Hindari
overload.
ü Terapkan
piring adalah 'jam'
ü Menyusun
secara vertikal.
ü Menyajikan
jumlah ganjil dan hindari simetris.
ü Perhatikan
kombinasi warna.
ü Gunakan
garnish yang tepat.
Komentar
Posting Komentar