GIZI SEIMBANG BAGI BALITA


 Ciri anak sehat dapat dilihat dari segi fisik dan tingkah lakunya. Anak yang sehat akan merasa senang apabila diajak bermain, periang, mempunyai tubuh yang proporsional, dan penuh dengan semangat. Ia pintar bersosialisasi dengan yang lain. Kesehatan tubuh anak sangat erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi. Banyaknya zat-zat tidak baik yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sangat mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga pola makan. Melalui tulisan ini, saya akan menjabarkan mengenai manfaat pemenuhan gizi pada balita, macam-macam gizi yang diperlukan oleh anak sekaligus bahan makanan yang mengandung zat tersebut, dan contoh makanan yang layak untuk dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.
Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka tidak mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat berkembang dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang seharusnya menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang berhati-hati. Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.





2.1         Prinsip Gizi Seimbang bagi Balita
                    Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita telah siap menghadapi berbagai stimulasi seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancer. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat  irreversible (tidak dapat pulih). Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.
  Setelah anak berumur satu tahun menunya bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran, dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu diblender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.
   Anak di bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat yang tinggi setiap kilogram badannya. Berikut ini merupakan prinsip permberian nutrisi pada balita :
a.         Tinggi energy, protein, vitamin dan mineral
b.         Dapat diterima oleh bayi dan anak dengan baik
c.         Diproduksi setempat dan menggunakan bahan-bahan setempat
d.        Mudah didapat dalam bentuk kering dengan demikian mudah disimpan dan praktis penggunaannya
e.         Ringkas tetapi mempunyai nilai gizi maksimum
2.2    Macam macam makanan bagi balita
a.    Sayuran dan buah-buahan
Sudah bukan rahasia lagi kalau sayur dan buah merupakan jenis makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat untuk balita. Penting untuk mengenalkan berbagai macam sayuran dan buah-buahan sedini mungkin pada balita.
Baik itu sayur dan buah-buahan segar, beku, kaleng, atau yang dikeringkan. Pastikan bahwa sayur dan buah-buahan selalu menjadi bagian dari menu yang ada di meja makan.
Tiap sayur dan buah-buahan mengandung vitamin dan mineral yang berbeda. Jadi, semakin bervariasi jenis makanan sayur dan buah yang balita konsumsi, semakin baik untuk pertumbuhannya.

b.    Makanan berkarbohidrat 

Makanan berkarbohidrat mengandung energi, nutrisi, dan serat yang baik untuk balita. Jenis makanan ini umumnya digemari oleh anak-anak, mulai dari roti ataupun sereal, kentang atau ubi, nasi, sampai pasta.
Anda juga dapat memberi balita, makanan yang terbuat dari biji gandum utuh (whole grain), seperti roti gandum, pasta, dan nasi merah.

c.     Susu dan produk olahannya

Susu segar dan makanan produk olahan susu lainnya yang berlemak tinggi adalah sumber utama kalsium untuk balita. Ini berfungsi untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan tulang dan gigi. 
Produk-produk ini juga kaya akan vitamin A yang membantu tubuh untuk melawan infeksi dan dibutuhkan untuk kesehatan kulit dan mata.
Mengingat balita merupakan anak dengan kelompok usia 2-5 tahun, Anda sudah bisa mengganti ASI atau susu formula dengan susu UHT. 

d.    Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sumber protein lainnya

Anak-anak membutuhkan asupan protein dan zat besi yang tinggi selama masa pertumbuhan. Coba untuk mengenalkan balita pada makanan berprotein tinggi setidaknya satu porsi dalam sehari. Daging, ikan, telur, biji-bijian (misalnya kacang hijau dan kacang polong), dan produk olahan biji (misalnya tahu, tempe) adalah sumber protein dan zat besi yang baik. 
2.3  Pengolahan Bahan Makanan bagi Balita
Pengolahan bahan makanan adalah tindakan mengolah bahan pangan atau makanan    dengan menggunakan teknik memasak yang tepat, yang meliputi :
a.                  Menggoreng
Bahan makanan yang digunakan untuk digoreng biasanya ayam goring dengan bumbu crispy, ikan goring, tahu goring atau tahu yang dicampur garam, merica, tepung roti dan dibuat nugget, dan tempe goreng.

b.                 Mengukus
Makanan yang dikukus biasanya, ayam yang ditambah daun kemangi, tomat, dan bumbu lainnya dan dibuat pepes ayam, pepes ikan, pepes tahu, dan pepes tempe.

c.                  Merebus
Teknik merebus seperti sayuran, wortel, buncis, kol, ayam atau daging dan ditambah bumbu lain yang dibuat sayur sop.

d.                 Menumis
Bahan makanan yang ditumis biasanya sayuran hijau seperti kangkung yang ditumis menggunakan bawang merah, bawang putih, garam, sedikit gula putih dan sawi biasanya ditumis dengan tahu yang telah digoreng.
2.4              Factor yang Mempengaruhi Gizi pada Balita
a.              Tingkat pendidikan orang tua
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami makanan dan memilih makanan yang baik untuk anaknya.

b.                 Social budaya
Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya tidak boleh makan telur jika ada luk, karena akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur merupakan sumber gizi yang tinggi kadar proteinnya dan baik untuk penyembuhan luka.

c.                  Serat makanan
Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak-anak yang diberi makanan yang berserat akan baik untuk kesehatan dan pertumbuhannya.

d.                 Kemudahan cerna
 Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna. Persentase nutrient yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup tinggi, misalnya untuk karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa factor dapat mempengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara menyimpan, mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa lain secara bersamaan. Misal, buah disimpan terlalu lama akan kehilangan vitamin C; absorpsi besi meningkat bila disertai vitamin C dan merendah dengan susu  

e.              Rasa kenyang
 selain terhadap kepuasan dan terpenuhinya rasa kenyang, pemberian makanan harus dapat pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makanan mempunyai nilai rasa kenyang yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak. Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur dan buah mempunyai nilai yang rendah.
f.           Sumber  makanan
Semakin sulit atau jauh mendapatkan makanan yang mendukung gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk mendapatkan makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.

g.             Autosintesis vitamin
Ada beberapa jenis vitamin ternyata dapat dibentuk dalam tubuh individu sendiri. Misalnya sintesis vitamin K, biotin dan asam pantotenat hanya mungkin berlangsung bila terdapat bakteri flora usus.

h.             Pengaruh obat
Secara umum telah dikenal bahwa pemberian antibiotic berspektrum luas untuk waktu yang cukup lama dapat menyebabkan stomatitis, diare,  atau berkurangnya sintesis vitamin K (Devirat ampisillin, Kloramfenikol). Dan pemberian INH dapat menimbulkan gejala defisiensi piridoksin.

i.               Faktor endokrin
Beberapa jenis bahan makanan diketahui mengandung bahan antitiroid yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan yodium , misalnya lobak, kubis, kacang kedelei. Demikian pula pemberian kortikosteroid untuk jangka waktu lama memerlukan penambahan masukan protein, kalium dan kalsium, serta pengurangan natrium.

j.               Faktor  emosional
Dengan berubahnya keadaan sosial masyarakat, sering dijumpai keluhan seorang ibu mengenai kesulitan dalam pemberian makan pada anak, terutama bila keluarga sangat disibukkan oleh berbagai masalah di luar dugaan.

2.5      Factor Pemberian Makanan pada Balita
a.         Anoreksian
            Anoreksian adalah keadaan nafsu makan rendah atau sama sekali tidak ada. Anoreksian disebabkan oleh berbagai factor, berupa penyakit organis, psikologis atau pengaturan makanan yang kurang baik. Anoreksian yang menyertai penyakit organis akan menghilangkan bila anak telah sembuh dari penyakit primernya.
Berbagai penyakit infeksi baik yang mendadak  maupun yang menahun, kelainan bawaan misalnya pada jantung dan saluran pencernaan serta mungkin pula karena defisiensi gizi sendiri, misalnya defisiensi besi sering kali menjadi penyebab anoreksia pada anak. Gangguan psikologis terdapat anak keluarga yang sedang mengalami kesulitan rumah tangga, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama dengan orang tua, dipaksa makan makanan yang tidak disukai.  Anoreksia perlu segera mendapat perhatian karena mungkin merupakan segala sesuatu penyakit yang harus segera diobati. Anoreksia mungkin hanya bersifat sementara, sebagai variasi normal dalam nafsu makan sehari-hari. Anoreksia mungkin bersifat sesungguhnya (bukan tanda penyakit lain), yaitu bila anak sebenarnya masih menyukai jenis makanan yang lain.
Pengobatan terhadap anoreksia terdiri dari :
a.         Memperbaiki factor penyebabnya, baik oleh gangguan organis atau psikologis
b.         Memperbaiki dafinisi gizi yang telah terjadi dengan pengaturan makanan yang sesuai dan  pemberian preparat vitamin
c.         Obat-obat perangsang nafsu makan misalnya Cyproheptadine, Pizotifen dan sebagainya hanya diberikan  bila perlu dan jelas tidak ditemukan penyebab yang nyata dari anoreksia tersebut.

b.        Pika
       Pika ialah nafsu makan yang aneh, yaitu penderita menunjukkan nafsu makan terhadap berbagai atau salah satu objek yang bukan tergolong makanan, misalnya tanah, pasir, rumput, bulu, selimut wol, pecahan kaca, kotoran hewan, cat kering dan sebagainya. Terdapat golongan anak dibawah umur 3 tahun, biasanya diatas 1 tahun, sebab bayi yang sedang merangkak dan anak sapihan wajar bila suka memasukkan benda-benda yang dipegangnya ke dalam mulutnya.
Keadaan tersebut merupakan gejala normal, sebagai suatu tahap perkembangan oral dalam usaha memperoleh pengalaman keputusan dan mengadakan eksplorasi dunia luar dengan menggunakan mulutnya. Pada penderita pika, tingkah laku demikian sering disertai kesukaan untuk bermain dengan benda-benda kotor. Pika mungkin terdapat pada penderita defisiensi gizi, mungkin pula pada penderita retardasi mental.
Penderita pika butuh pengawasan yang ketat agar tidak memakan benda yang berbahaya, misalnya yang mengakibatkan keracunan dan infeksi. Berikan pula penderita benda yang tidak berbahaya, agar digigit, dikunyah dan  dipermainkan dengan mulutnya. Berikan terapi yang sesuai bila terdapat defisiensi gizi.

c.              Diare
          Diare dapat disebabkan oleh berbagai sebab, baik kelainan usus maupun diluar usus, tetapi mungkin pula karena makanan yang kurang cocok komposisinya sering ditemukan pada bayi dan balita yang minum susu botol karena kontaminasi.

d.        Kolik
        Kolik ialah kumpulan gejala, terutama berupa serangan paroksimal dari perasaan nyeri perut yang dapat disertai dengan wajah kemerahan atau kebiruan. Kelainan ini dapat terjadi pada bayi muda, biasanya dibawah 3 bulan. Penyebabnya mungkin terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, gangguan emosi dan lain-lain.

2.6    Pengaruh Status Gizi Seimbang bagi Balita
            Pertumbuhan dan perkembangan anak ditentukan sebagian oleh factor keturunan, akan tetapi lingkungan juga mempunyai peran yang besar. Factor-faktor lingkungan berperan dalam tumbuh kembang anak ialah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani, keadaan kesehatan.
            Bagi pertumbuhan bayi yang penting tentunya pemberian makanan yang kualitas maupun kuantitasnya baik hingga bayi dapat tumbuh normal, tidak terlalu kurus akan terjadi juga tidak kegemukan. Tiap kali bayi menderita sakit, seperti penyakit infeksi, nafsu makannya akan berkurang sedangkan kebutuhan energy dan zat-zat meningkat pada tiap infeksi, baik yang ringan maupun yang berat.
2.7            Menu Seimbang bagi balita
  Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.
Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut :
1)        Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut.
2)        Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukan secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah :
· Pagi hari waktu sarapan
· Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu
· Pukul 12.00 pada waktu makan siang
· Pukul 16.00 sebagai selingan
· Pukul 18.00 pada waktu makan malam
· Sebelum tidur malam, tambahkan susu
· Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.
Contoh pola jadwal pemberian makanan pada balita
Waktu makan
Komposisi
Pagi
Bubur beras atau roti dioles mentega, telur, daging atau ikan dan susu satu gelas.
Siang
Nasi Daging, ayam, ikan, telur, tahu atau tempe Sayur seperti tomat, wortel dan bayam Buah seperti pisang, jeruk, pepaya apel dan satu gelas susu
Sore atau malam
Nasi atau roti dioles mentega Daging, ayam, ikan tahu atau tempe Sayur-mayur, Buah atau pudding, dan satu gelas susu



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERUNDANG-UNDANGAN YANG MELANDASI TUGAS, PRAKTIK DAN FUNGSI BIDAN

Teori-Teori yang Mendasari Pengambilan Keputusan Dalam Menghadapi Dilema Etik Dan Moral DalamPelayanan Kebidanan.

DETEKSI DINI KELAINAN LETAK/MALPRESENTASI PADA MASA KEHAMILAN ATERM