Resume neonatus ,bayi dan balita
PERTEMUAN I : ANTROPOMETRI
Antropometri berasa dari kata antropos yang artinya tubuh dan metros yang berarti ukuran. Jadi antropometri artinya ukuran tubuh. Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Jellife, 1966).
Syarat-syarat yang mendasari penggunaan Antropometri yaitu:
Alat mudah didapat dan digunakan
Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif
Pengukuran tidak selalu harus oleh tenaga khusus profesional, dapat oleh tenaga lain setelah mendapat pelatihan
Biaya relatif murah
Hasilnya mudah disimpulkan, memiliki cutt of point dan baku rujukan yang sudah pasti.
Secara ilmiah diakui kebenarannya
Penggunaan Antropometri memiliki beberapa keunggulan, seperti:
Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar
Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat
Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.
Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau.
Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena sudah ada ambang batas yang jelas.
Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi
Selain memiliki keunggulan, penggunaan Antropometri juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:
Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat, tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe dan Zn
Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri.
Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran.
Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasil pengukuran (fisik dan komposisi jaringan), analisis dan asumsi yang keliru.
Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan: latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan alat, kesulitan pengukuran
3. Kesalahan Dalam Antropometri
Kesalahan dalam antropometri dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran. Kesalahan dalam pengukuran dapat mengakibatkan dampak yang cukup fatal. Apabila terjadi kesalahan pengukuran, maka data dan interpretasi yang didapatkan juga akan keliru. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan diagnosis dan akhirnya terapi atau intervensi gizi yang diberikan tidak tepat sesuai dengan kebutuhan pasien. Kesalahan ini umumnya terjadi karena pengukuran yang keliru, perubahan hasil pengukuran, dan analisis dan asumsi yang keliru. Sumber kesalahan biasanya ada pada pelatihan petugas yang tidak cukup, alat yang tidak ditera, dan adanya kesulitan pengukuran.
4. Parameter antropometri
Parameter dalam antropometri adalah ukuran tunggal yang diukur untuk mendapatkan data antropometri. Parameter ini misalnya, umur, tinggi badan, berat badan, rentang tangan, dan lain-lain. Parameter yang sudah diukur dalam pengukuran antropometri ini kemudian diolah dan dikombinasikan dengan parameter lain sehingga menghasilkan indeks antropometri. Indeks antropometri misalnya berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan masih banyak lagi. Indeks antropometri inilah yang kemudian akan dicocokkan dengan standar yang ada dan memiliki makna secara klinis.
1. Umur
Umur merupakan parameter yang penting dalam antropometri. Tanpa adanya parameter ini, maka parameter berat badan dan tinggi badan menjadi tidak berarti. Banyak orang tua di pedesaan yang tidak mengingat tanggal kelahiran anaknya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini, antara lain:
Meminta surat kelahiran, kartu keluarga, atau catatan lain yang dibuat oleh orang tua, apabila tidak ada coba minta catatan pada pamong desa.
Jika tetap tidak diketahui, coba tanyakan waktu kelahiran anak dengan patokan kejadian-kejadian penting, seperti saat lebaran, tahun baru, puasa, pemilihan kepala desa, gunung meletus, banjir, dan lain-lain.
Membandingkan anak tersebut dengan anak kerabat atau tetangga yang sudah diketahui umurnya (beberapa bulan lebih muda atau lebih tua).
Jika tanggal lahir tidak diketahui dengan tepat, tetapi bulan dan tahunnya diketahui, anak tersebut dianggap lahir pada tanggal 15.
2. Tinggi Badan
Tinggi badan adalah jarak dari puncak kepala hingga telapak kaki. Parameter ini merupakan parameter yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal dan tidak sensitif untuk mendeteksi permasalahan gizi pada waktu yang singkat. Panjang badan diukur dengan infantometer length board untuk anak usia 0-2 tahun. Anak diposisikan tidur terlentang saat pengukuran. Pengukuran ini membutuhkan 2 orang pengukur. Pengukuran dapat dilakukan dengan stadiometer dengan menambahkan 0,7 pada hasil pengukuran untuk faktor koreksi apabila anak sudah dapat berdiri dengan tegak.
Berikut ini adalah cara pengukuran menggunakan infantometer:
Alas kaki dilepaskan
Anak diposisikan tidur terlentang dengan kepala diletakkan pada puncak papan dan kaki lurus.
Pengukur digeser hingga rapat pada ujung kaki 4) Pembacaan dilakukan dengan ketelitian 0,1 cm.
3. Berat Badan
Berat badan mencerminkan keadaan nutrisi sekarang dan dapat menjadi indikator yang sensitif terhadap malnutrisi. Seseorang dapat dikatakan mengalami malnutrisi apabila:
1) Berat badan kurang dari 80% dari berat badan ideal, atau 2) Mengalami penurunan berat badan sebesar:
1%-2% dalam satu minggu
5% dalam satu bulan
7,5% dalam tiga bulan
10% dalam enam bulan
Pengukuran berat badan paling baik dilakukan dengan alat beam balance scale. Alat ini perlu dikalibrasi secara rutin untuk mendapatkan hasil yang akurat menggunakan berat badan yang sudah diketahui. Disarankan anak memakai pakaian yang tipis dan melepas sepatu saat pengukuran. Adanya penyakit yang dapat mempengaruhi berat badan seperti ascites, edema, dan splenomegali perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan kesalahan pada interpretasi data.
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting untuk mengetahui keadaan status gizi anak dan untuk memeriksa kesehatan anak pada kelompok umur, misalnya, apakah anak dalam keadaan normal dan sehat. Keuntungan lainnya adalah pengukurannya mudah, sederhana dan murah.
Kegunaan pengukuran berat badan adalah sebagai berikut:
Sebagai informasi tentang keadaan gizi anak, pertumbuhan, dan kesehatannya.
Untuk monitoring kesehatan sehingga dapat menentukan terapi apa yang sesuai dengan kondisi anak.
Sebagai dasar untuk menentukan dasar perhitungan dosis obat ataupun diet yang diperlukan untuk anak.
Meskipun berat badan merupakan ukuran yang dianggap paling penting, tapi mempunyai kelemahan, antara lain sebagai berikut.
Tidak sensitif terhadap proporsi tubuh. Pada anak yang mempunyai berat badan yang sama, tetapi tinggi badan berbeda akan terlihat postur tubuhnya berbeda. Anak yang satu akan terlihat langsing, anak lainnya kemungkinan terlihat gemuk.
Terjadi perubahan secara fluktuasi setiap hari yang masih dalam batas normal. Perubahan ini dapat terjadi akibat pengaruh masukan (intake), seperti makanan/minuman dan keluaran (output) seperti urine, keringat, dan pernafasan. Besarnya fluktuasi tergantung kelompok umur dan sangat individual berkisar antara 100-200 gr sampai 500 – 1000 gr (Soetjiningsih, 2002).
Pengukuran Berat Badan
Dalam menentukan pengukuran berat badan anak, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang telah ditera (distandarisasi/kalibrasi) secara berkala. Timbangan yang digunakan timbangan bayi, timbangan injak atau dacin.
Untuk menimbang anak usia kurang dari satu tahun, dilakukan dengan posisi berbaring. Usia 1 – 2 tahun dilakukan dengan posisi duduk dengan menggunakan dacin. Lebih dari dua tahun, penimbangan berat badan dapat dilakukan dengan posisi berdiri.
Cara mengukur berat badan bayi menggunakan timbangan bayi:
Letakan timbangan pada meja.
Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.
Lepas pakaian bayi (bayi telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung tangan).
Tidurkan bayi pada timbangan dengan hati-hati.
Letakkan tangan petugas di atas tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
Lihat jarum timbangan sampai berhenti
Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan.
Apabila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum dan baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri
4. Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah pengukuran yang dilakukan pada bayi dan anak-anak. Parameter ini menggambarkan berat dan volume otak dan tidak sensitif terhadap adanya malnutrisi.Hal ini disebabkan karena otak adalah organ yang paling terakhir terpengaruh ketika terjadi malnutrisi. Pengukuran lingkar kepala sebaiknya dilakukan setiap minggu mulai dari 3-5 hari setelah lahir. Alat pengukur lingkar kepala yang digunakan tidak boleh dapat mengalami peregangan.Alat yang baik digunakan untuk pengukuran ini misalnya metal measuring tape. Pengukuran dilakukan dari bagian occipital kepala hingga bagian anterior dari os frontal. Pengukuran ini tidak dapat dilakukan pada anak dengan hidrocephalus dan edema pada kulit kepala.
Ukuran diameter kepala bayi baru lahir
Ukuran lingkar kepala bayi baru lahir
PERTEMUAN II:
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
A. Pengertian
Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh bidan, perawat, atau dokter untuk menilai status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi.
B. Macam-macam pemeriksaan fisik
1. APGAR score
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir, dimulai sejak menit-menit pertama setelah bayi lahir, yaitu dengan penilaian APGAR score. Penilaian APGAR score dilakukan untuk mengetahui apakah bayi tersebut normal atau asfiksia. Tabel APGAR score:
No
Aspek yang dinilai
Nilai 0
Nilai 1
Nilai 2
1.
Appearance (warna kulit)
Seluruh tubuh biru
Tubuh merah
ekstrimitas biru
Seluruh tubuh merah
2.
Pulse (denyut jantung)
Tidak ada
<100 kali/menit
>100 kali/menit
3.
Grimace (rangsangan)
Tidak ada
Sedikit menyeringai
Bersin
4.
Activity (tonus otot)
Tidak ada
Sedikit fleksi
Bergerak aktif
5.
Respiratory (pernapasan)
Tidak ada
Merintih
Menagis kuat
2. Pengukuran Antropometri
Pengukuran antropometri dilakukan dengan cara mengukur berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan lingkar dada.
Berat badan bayi baru lahir normalnya 2500 sampai 4000gr.
Panjang badan diukur dari puncak kepala sampai tumit, normalnya 48-53cm.
Lingkar kepala dilakukan dengan meletakkan pita melingkar pada lingkar oksipito-
frontal, normalnya 33-35cm.
Lingkar dada normalnya 30-38 cm.
Lingkar lengan atas normalnya 10-11 cm.
3. Pemeriksaan tanda vital
1. Suhu tubuh
Hipotalamus bayi belum sempurna, sehingga suhu tubuh belum stabil, terutama jika bayi terpapar udara yang dingin. Bayi mempertahankan suhu tubuh dengan sikap fleksi serta meningkatkan frekuensi pernafasan dan aktivitasnya. Kisaran suhu normal pada bayi adalah 36,50 C-37,50 C. Diperlukan nutrisi dan pergerakan yang cukup, sehingga tidak dianjurkan pembedongan yang terlalu kuat.
2. Denyut Nadi
Umur
Istirahat (bangun)
Istirahat (tidur)
Aktif/demam
BBL
100-180
80-160
± 220
1 minggu s/d 3 bulan
100-220
80-200
± 220
4 bulan s/d 2 tahun
80-150
70-120
± 200
2-10 tahun
70-110
60-90
± 200
3. Pernafasan
Umur
Range
Waktu tidur
neonatus
30-60
35
1bulan-1tahun
30-60
30
1-2 tahun
25-50
25
3-4 tahun
20-30
22
5-9 tahun
15-30
18
≥10 tahun
15-30
16
4. Tekanan Darah
Tekanan darah pada BBL sulit untuk diukur secara akurat dengan menggunakan sfigmomanometer konvensional, bila menggunakan manset selebar 1 inchi (2,5 cm), tekanan sistolik rata-rata adalah 60-80/40-45 mmHg, pada saat lahir 100/50 mmHg sampai hari ke-10.
4. Pemeriksaan lainnya 1. Pemeriksaan kepala
Bayi baru lahir sering mengalami moulage, sutura kadang-kadang mendekat akibat waktu persalinan.
Ada tidaknya caput succedaneum (edema pada kulit kepala, lunak dan tidak berfluktuasi, batasnya tidak tegas, serta menyeberangi sutura dan akan hilang dalam beberapa hari).
Adanya cephal hematoma terjadi sesaat setelah lahir, konsistensinya lunak, berfluktuasi, berbatas tegas, tidak menyeberangi sutura, dan apabila menyeberangi sutura akan mengalami fraktur tulang tengkorak yang akan hilang dengan sendirinya.
Ubun-ubun bayi (fontanella). Fontanella anterior berbentuk wajik berukuran 2,5 -6 cm. biasanya tertutup dalam tulang sampai usia bayi 18 bulan. Fontanella anterior ini memberikan informasi penting pada bayi, misalnya jika cekung menandakan bayi kemungkinan mengalami dehidrasi, sementara jika menonjol menandakan adanya peningkatan tekanan intracranial. Fontanella posterior berbentuk segitiga berukuran 1-2,5 cm dan akan tertutup sekitar 2 bulan.
2. Pemeriksaan wajah
Dapat asimetris tergantung presentasi dalam uterus.
3. Pemeriksaan mata
Mata biasanya sedikit tertutup. Mata bayi berwarna coklat atau hitam. Kelopak mata bayi sering tampak edema karena proses persalinan atau mengalami perdarahan subkonjungtiva karena tekanan pada kepala bayi selama persalinan. Pemeriksaan mata untuk menilai adanya strabismus atau tidak, yaitu koordinasi gerakan mata yang belum sempurna. Cara memeriksanya adalah dengan menggoyangkan kepala secara perlahan-lahan, sehingga mata bayi akan terbuka, kemudian baru diperiksa. Apabila ditemukan jarang berkedip atau sensitivitas terhadap cahaya berkurang, maka kemungkinan mengalami kebutaan. Apabila ditemukan adanya epicantus melebar, maka kemungkinan anak mengalami sindrom down. Pada glaukoma kongenital, dapat terlihat pembesaran dan terjadi kekeruhan pada kornea. Katarak kongenital dapat dideteksi apabila terlihat pupil yang berwarna putih. Apabila ada trauma pada mata maka dapat terjadi edema palpebra, perdarahan konjungtiva, retina, dan lain-lain.
4. Pemeriksaan leher
Leher bayi tampak pendek, fleksibel, mudah digerakkan dan tidak ada selaput. Jika terdapat selaput perlu dicurigai adanya sindrom turner. Bayi pada posisi telentang dapat mempertahankan punggungnya dan dapat menengokkan kepalanya ke samping.
5. Pemeriksaan telinga
Saluran telinga jelas. Ujung-ujung dari daun telinga elastis dan sejajar dengan mata bagian dalam dan chantus bagian luar. Bayi berespon dengan bunyi suara yang keras atau dapat dilakukan dengan membunyikan bel atau suara jika terjadi refleks terkejut, apabila tidak terjadi refleks, maka kemungkinan akan terjadi gangguan pendengaran.
6. Pemeriksaan hidung
Pemeriksaan hidung dapat dilakukan dengan cara melihat pola pernapasan, apabila bayi bernapas melalui mulut, maka kemungkinan bayi mengalami obstruksi jalan napas karena adanya atresia koana bilateral atau fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring. Sedangkan pernapasan cuping hidung akan menujukkan gangguan pada paru, lubang hidung kadang-kadang banyak mukosa.
7. Pemeriksaan mulut
Mulut seharusnya simetris dan posisinya terletak tepat di garis tengah. Mulut dinspeksi adanya kelengkapan struktur. Bibir bayi baru lahir biasanya berwarna merah muda, lidah rata dan simetris. Apabila ditemukan lidah yang menjulur keluar, dapat dilihat adanya kemungkinan kecacatan kongenital. Adanya bercak pada mukosa mulut, palatum, dan pipi bisanya disebut sebagai monilia albicans, gusi juga perlu diperiksa untuk menilai adanya pigmen pada gigi, apakah terjadi penumpukan pigmen yang tidak sempurna. Dilihat juga apakah terdapat labioshizis, palatoskhizis atau labiopalatoskhizis.
8. Pemeriksaan thorax
Frekuensi nafas normal dan denyut jantung normal. Pernafasan irregular sering terjadi pada bayi. Penyakit yang menyebabkan distress pernapasan tampak adanya retraksi dari epigastrium dan intercostal bagian bawah. Suara denyut jantung terdengar jelas dan teratur. Titik intensitas maksimal bisa dilihat pada ruang intercostal keempat sebelah kiri pada garis midklavikula.
9. Pemeriksaan abdomen dan punggung
Pemeriksaan pada abdomen ini meliputi pemeriksaan secara inspeksi untuk melihat bentuk dari abdomen biasanya silindris, lembut dan biasanya menonjol. Apabila didapatkan abdomen membuncit dapat diduga kemungkinan disebabkan hepatosplenomegali atau cairan di dalam rongga perut. Pada perabaan, hati biasanya teraba 2 sampai 3 cm di bawah tulang iga kanan, limfa teraba 1 cm di bawah tulang iga kiri. Pada palpasi ginjal dapat dilakukan dengan pengaturan posisi telentang dan tungkai bayi dilipat agar otot-otot dinding perut dalam keadaan relaksasi, batas bawah ginjal dapat diraba setinggi umbilikus di antara garis tengah dan tepi perut. Bagian-bagian ginjal dapat diraba sekitar 2-3 cm. Adanya pembesaran pada ginjal dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan bawaan, atau trombosis vena renalis. Untuk menilai daerah punggung atau tulang belakang, cara pemeriksaannya adalah dengan meletakkan bayi dalam posisi tengkurap. Raba sepanjang tulang belakang untuk mencari ada atau tidaknya kelainan seperti spina bifida atau mielomeningeal (defek tulang punggung, sehingga medula spinalis dan selaput otak menonjol).
10. Pemeriksaan genetalia
Pemeriksaan genitalia ini untuk mengetahui keadaan labium minor yang tertutup oleh labia mayor, lubang uretra dan lubang vagina seharusnya terpisah, namun apabila ditemukan satu lubang maka didapatkan terjadinya kelainan dan apabila ada sekret pada lubang vagina, hal tersebut karena pengaruh hormon.
Pada bayi laki-laki biasanya kulup menutupi dan menempel pada glans penis, yang mempunyai lubang uretra ditengah-tengah bagian ujungnya. Sering didapatkan fimosis Kulit kulup tidak dapat diretraksi untuk memaparkan glans penis), hipospadia (lubang uretra terletak pada permukaan ventral pada penis), epispadia (lubang uretra terletak di bagian dorsal) dan hidrokel (penggumpalan cairan disekitar salah satu atau kedua testis).
11. Pemeriksaan anus
Pemeriksaan pada anus dapat dilakukan untuk mengetahui adanya atresia ani dan posisi anus yang normal atau tidak normal. Hendaknya diperhatikan ada atau tidaknya mekoneum pada 48 jam pertama.
PERTEMUAN III:
MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN TALI PUSAT
A. Pengertian Memandikan
Memandikan adalah suatu cara membersihkan tubuh seseorang dengan cara menyiram dan merendam diri dalam air. (Choirunisa, 2009)
Dalam minggu minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari dipagi hari.Jika perlu sore hari cukup dibersihkandari kulit yang basah atau keringat.Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusu, sedang lapar atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan, atau kaget.Tujuan dari memandikan bayi untuk membersihkan tubuh bayi.
a. Kapan sebaiknya memandikan bayi
Memandikan bayi dapat dilakukan minimal 6-24 jam setelah melahirkan.Bayi baru lahir biasanya diseliputi oleh verniks, suatu zat yang menyerupai lilin yang menutupi bayi saat lahir, harus dibiarkan terserap ke dalam kulit karena ini merupakan pelembab yang luar biasa.Jika rambut bayi perlu dicuci, gunakan air dan sisir saja untuk mengangkat kotoran.Dalam beberapa hari pertama bayi dapat dibersihkan dengan cara bersihkan bagian atas dan bawah dengan menggunakan kapas (organic jika memungkinkan) dan air, dengan lembut membasuh mukanya (hati-hati di sekitar area halus sekitar mata) dan area popok. Ini memungkinkan kulit bayi anda menyesuaikan diri dengan dunia luar.(Parker catharinr. 2008)
b. Apa yang sebaiknya digunakan untuk membersihkan bayi
Gunakan air dan kapas pada bulan pertama, jika mata bayi menjadi lengket, gunakan kapas yang direndam di dalam air matang yang sudah didinginkan untuk membersihkan bagian tersebut.dengan lembut sekah matanya dengan gerakan dari dalam keluar, dengan menggunakan beberapa lembar kapas baru untuk setiap kali menyeka. Gunakan kapas untuk menyekabagian luar telinnga dan hidung(Parker catharinr. 2008)
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi tidur, karena dapat membuatnya rileks hingga memudahkan bayi tidur. Hindari memandikan bayi sebelum atau setelah makan karena perut bayi yang tertekan akan membuatnya muntah.(Parker catharinr. 2008)
Hal yang perlu diperhatikan saat memakaikan pakaian pada bayi menurut Kemenkes (2010) yaitu :
1. Bayi jangan dibedong
Membedong bayi akan membatasi pergerakan sehingga aktivitas otot berkurang dengan demikian tidak menghasilkan panas tubuh yang akan membuat bayi kedinginan
2. Bayi jangan memakai gurita
Pemakaian gurita akan menekan lambung sehinggan dapat menyebabkan muntah serta membatasi pernafasan.
c. Dampak positif dan Dampak Negatif Memandikan Bayi Keuntungan memandikan bayi
1. Membangun hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak.
(Iskarina,2008).
2. Mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Choirunisa,2009).
3. Cara yang tepat bagi ibu untuk mengajarkan memandikan bayi(Iskarina,2008).
d. Dampak Negatif memandikan bayi
1. Air dapat masuk ke dalam telinga bayi
2. Memandikan bayi terlalu lama dapat menyebabkan hipotermi
e. Faktor Yang Mempengaruhi Cara Memandikan Bayi 1. Faktor predisposisi (Predisposing Factors)
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan yang dapat merubah ke perilaku yang positif (Soekanto, 2009).
Tidak semua orang tua berani memandikan bayinya sendiri, alasan mereka adalah tidak mengerti cara memandikan bayi dengan benar. Ketidaktahuan orang tua ini khususnya timbul dari orang tua yang tidak mau tahu bagaimana cara memandikan bayinya malah menyerahkan bayinya kepada baby sitter atau kepada orang tua mereka, kurangnya pengetahuan ini karena latar belakang rendahnya pendidikan. (Choirunisa, 2009).
b. Pendidikan
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Pendidikan sangat diperlukan bagi setiap orang, dalam hal ini tugas petugas kesehatan yaitu memberikan edukasi dan informasi kepada keluarga pentingnya menandikan bayi.
c. Pengalaman
Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang yang menambah pengetahuan orang tersebut tentang suatu hal.
Begitu pula ibu nifas yang dulu sudah pernah melahirkan akan lebih mudah untuk merawat dan memandikan bayinya. Berbeda dengan ibu nifas yang pertama kali melahirkan mereka akan canggung untuk merawat bayinya.(Soekanto, 2009).
2. Faktor Pendorong
a. Dukungan suami atau keluarga
Peran atau dukungan suami dan keluarga merupakan hal terpenting dalam proses memandikan bayi yang benar. Kondisi ibu nifas yang masih lemah apalagi ditambah dengan adanya luka jahitan perineum yang menyebabkan ibu merasa malas dan tidak mau untuk memandikan bayinya sendiri.Kondisi saat inilah dukungansuami dan keluarga dibutuhkan untuk menambah kepercayaan diri ibu agar mau dan berani memandikan bayinya sendiri.(Setiadi, 2008).
B. Perawatan Tali Pusat
1) Menjaga tali pusat selalu bersih
Merawat tali pusat sangat penting karena tali pusat bayi ini sangat rentan untuk terkena infeksi. Gunakan kapas yang halus dan khusus bayi yang direndam pada air hangat untuk membersihkan tali pusat bayi dan selanjutnya dikeringkan.
2) Mengganti kasa secara berkala
Untuk tetap menjaga kebersihan dan kesterilan tali pusat bayi, diharapkan agar sering menganti kasa tali pusat bayi secara berkala sehingga tali pusat bayi selalu kering dan bersih.
3) Jangan menarik atau memaksa tali pusat agar lepas
Jangan menarik atau memaksa tali pusat bayi lepas, hal ini bisa menyebabkan bayi menangis karena merasa kesakitan. Bahkan bisa menyebabkan tali pusat jadi terluka dan infeksi. Cukup biarkan saja supaya tali pusat sampai terlepas dengan sendirinya.
PERTEMUAN IV:
IMUNISASI DASAR DAN ANJURAN
A. PENGERTIAN
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal.
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun. Terdiri atas imunisasi terhadap penyakit hepatits B, poliomyelitis, tuberkulosis, difteri, pertussis, tetanus, pneumonia dan meningitis, dan campak (Kemenkes RI, 2017).
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
Tujuan imunisasi
Tujuan dalam pemberian imunisasi antara lain:
Meningkatkan kualitas hidup anak sehingga tidak terkena penyakit
Meningkatkan nilai kesehatan orang di sekitarnya
Menurunkan angka morbiditas, moralitas dan cacat serta bila mungkin didapat eradikasi suatu penyakit dari suatu daerah atau negeri (Ranuh dkk, 2017).
Manfaat imunisasi
Manfaat imunisasi bagi anak dapat mencegah penyakit cacat dan kematian, sedangkan manfaat bagi keluarga adalah dapat menghilangkan kecemasan dan mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit. Bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkapakan meningkatkan kualitas hidup anak sehingga tidak terkenapenyakit dan peningkatan nilai kesehatan orang disekitarnya (Ranuh dkk, 2017).
Macam-macam imunisasi
Imunitas atau kekebalan dibagi menjadi dua hal yaitu aktif dan pasif. Aktif apabila tubuh anak ikut menyelenggarakan terbentuknya imunitas, sedangkan pasif adalah apabila tubuh anak tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi hanya menerimanya saja.
Imunisasi aktif, adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya imunisasi polio atau campak. Keuntungan imunisasi aktif yaitu pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidup, murah dan efektif, tidak berbahaya, reaksi yangserius jarang terjadi.
Imunisasi pasif adalah pemberian antibody kepada resipien, dimaksudkan untuk memberikan imunitas secara langsung tanpa harus memproduksi sendiri zat aktif tersebut untuk kekebalan tubuhnya.
Waktu pemberian Imunisasi Dasar
Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B dianjurkan pada umur <12 jam, namun ditambahkan keterangan setelah penyuntikan vitamin K1. Hal tersebut penting untuk mencegah terjadinya perdarahan akibat defisiensi vitamin K.Vaksin HB monovalen pada usia satu bulan tidak perlu diberikan apabila anak akan mendapat vaksin DTP-HB-HiB pada umur dua bulan.
BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Imunisasi BCG pada bayi optimal diberika pada bayi usia <3 bulan, namun sebaiknya diberikan sesegera mungkin karena di Indonesia penyakit TBC masih sangat tinggi. Apabila bayi berusia 3 bulan belum diberikan imunisai BCG perlu dilakukan tes tuberculin untuk mendeteksi bayi terinfeksi kuman TB atau belum.
Pentavalen
Imunisasi pentavalen diberikan tiga kali yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin pentavalen tidak diberikan pada anak kurang dari usia 6 minggu, disebabkan respons terhadap pertussis dianggap tidak optimal, sedang respons terhadap toksoid tetanus dan difteria cukup baik tanpa memperdulikan adanya antibodi maternal, disamping itu KIPI pada usia <6 minggu lebih tinggi. Jadwal pemberan imunisasi pentavalen yang tidak diikuti akan memberikan tingkat kekebalan yang berbeda.
Polio
Imunisasi IPV (Inactivated poliovirus vaccine) diberikan mulai dari umur 2-3 bulan dengan dosis tiga kali berturut-turut dengan interval waktu 6-8 minggu. Imunisasi IPV dapat diberikan bersamaan dengan suntikan vaksin pentavalen.
(Measles dan Rubella)
Kementerian Kesehatan RI (2017) akan mengupayakan penambahan vaksin untuk melengkapi Program Imunisasi Nasional dasar, salah satu diantaranya yaitu vaksin Measles Rubella (MR). Pemberian vaksin MR dilatarbelakangi oleh sindrom rubella konginetal yang kejadiannya semakin meningkat. Vaksin ini digunakan sebagai pengganti vaksin campak monovalen. Imunisasi MR diberikan pada anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun mulai akhir tahun 2017 secara bertahap.
Jenis imunisassi dasar
Imunisasi BCG
(Bacillus Calmette Guerin) Vaksin BCG merupakan vaksin beku kering yang mengandung Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan. Vaksin BCG tidak mencegah infeksi tuberculosis tetapi mengurangi resiko tuberculosis berat dan tuberkulosa primer. Imunisasi BCG diberikan pada bayi <3 bulan, atau pada anak dengan uji tuberkulin negatif.
Vaksin BCG diberikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas pada insersio M. Deltoideus sesuai anjuran WHO dengan dosis 0,05 mL. Kontraindikasi imunisasi BCG antara lain bayi yang mengalami defisiensi sistem kekebalan, reaksi uji tuberculin >5 mm, demam tinggi, terinfeksi HIV asimtomastis maupun simtomatis, adanya penyakit kulit yang berat/menahun, atau sedang menderita TBC. KIPI yang terjadi yaitu reaksi lokal yang timbul setelah imunisasi BCG adalah ulkus lokal yang superfisial pada 3 minggu setelah penyuntikan. Ulkus tertutup krusta, akan sembuh dalam 2-3 bulan, dan meninggalkan parut bulat dengan diameter 4-8 mm. Apabila dosis terlalu tinggi maka ulkus yang timbul lebih besar, namun apabila penyuntikan terlalu dalam maka parut yang terjadi tertarik ke dalam. 2. Imunisasi Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B adalah vaksin virus rekombinan yang telah dinonaktivasikan dan bersifat non infecious. Pemberian imunisasi ini bertujuan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit hepatitis B. Vaksin disuntikkan dengan dosis 0,5 ml, pemberian suntikan secara intramuskuler, sebaiknya anterolateral paha. Pemberian sebanyak 3 dosis, dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dengan interval minimum 4 minggu. KIPI yang terjadi yaitu reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari. Kontraindikasi pemberian vaksin hepatitis B pada bayi yang memiliki riwayat anafilaksis setelah vaksinasi hepatitis B sebelumnya.
Imunisasi Pentavalen
Vaksin Pentavalen (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B Rekombinan, Haemophilus influen-zae tipe b) berupa suspensi homogen yang mengandung toksoid tetanus dan difteri murni, bakteri pertussis (batuk rejan) inaktif, antigen permukaan Hepatitis B (HbsAg) murni yang tidak infeksius dan komponen HiB sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida Haemophilus influenza tibe B tidak infeksius yang dikonjugasikan kepada protein toksoid tetanus. Indikasi digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, pertussis, tetanus, hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenza tibe b secara simultan.
Vaksin ini harus disuntikkan secara intramuskular pada anterolateral paha atas, dengan dosis anak 0,5 ml. kontraindikasi pemberian vaksin ini adalah riwayat anafilaksis pada pemberian vaksin sebelumnya, ensefalopati sesudah pemberian vaksin pertusis sebelumnya, keadaan lain dapat dinyatakan sebagai perhatian khusus (precaution). Riwayat kejang dalam keluarga dan kejang yang tidak berhubungan dengan pemberian vaksin sebelumnya bukanlah suatu kontraindikasi terhadap pemberian vaksin ini. KIPI yang terjadi reaksi local kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi injeksi, demam ringan, anak gelisah dan menangis terus menerus, dan lemas.
Imunisasi Polio
Imunisasi polio yaitu proses pembentukan kekebalan terhadap penyakit polio. Vaksin yang digunakan yaitu IPV (Inactivated Polio Vaccine) yang berisis virus polio virulen yang sudah diinaktivasi/dimatikan dengan panas dan formaldehid. Vaksin IPV meningkatkan antibodi humoral dengan cepat. Namun, Vaksin IPV sedikit memberikan kekebalan lokal pada dinding usus sehingga virus polio masih dapat berkembang biak dalam usus orang yang telah mendapat IPV saja. Hal ini memungkinkan terjadinya penyebaran virus ke sekitarnya, yang membahayakan orang-orang disekitarnya, sehingga vaksin ini tidak dapat mencegah penyebaran virus polio liar. IPV tidak dipergunakan untuk eradikasi polio, namun dapat mencegah kelumpuhan baik akibat virus polio liar atauvirus polio vaksin sabin. Kontraindikasi umumnya pada imunisasi : vaksinasi harus ditunda pada mereka yang sedang menderita demam, penyakit atau penyakit kronis progresif. Hipersensitif pada saat pemberian vaksin ini sebelumnya. Penyakit demam akibat infeksi akut : tunggu sampai sembuh. KIPI yang terjadi reaksi lokal pada tempat penyuntikan antara lain nyeri, kemerahan, indurasi dan bengkak bisa terjadi dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan dan bisa bertahan selamasatu atau dua hari. Kejadian dan tingkat keparahan dari reaksi lokal tergantung pada tempat dan cara penyuntikan serta jumlah dosis yang sebelumnya diterima. Reaksi sistemik yang ditimbulkan demam dengan atau tanpa disertai myalgia, sakit kepala atau limfadenopati.
Imunisasi MR (Measles dan Rubella)
Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus. Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan bahkan kematian. Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama dapat menyebabkan keguguran atau kececatn pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal segabai Sindroma Rubella Konginetal di antaranya meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan. Kontraindikasi pemberian vaksin MR adalah anak dengan penyekit keganasan yang tidak diobati atau gangguan imunitas, yang mendapat pengobatan dengan imunosupresif atau terapi sinar atau mendapat steroid dosis tinggi. Anak dengan alergi berat gelatin atau neomisin. Anak yang mendapat vaksin hidup yang lain harus di tunda minimal 1 bulan setelah imunisasi yang terakhir. Vaksin MR tidak boleh diberikan dalam waktu 3 bulan setelah pemberian immunoglobulin atau transfusi darah. KIPI yang terjadi yaitu dapat terjadi malaise (lemas), demam dan ruam yang berlangsung 7-12 hari setelah imunisasi dan pada umumnya berlangsung selama 1-2 hari.
PERTEMUAN V :
PIJAT BAYI
Stimulasi pijat sering pula disebut dengan beberapa istilah lain yaitu stimulasi sentuh, pijat bayi, baby massage, infant massage, dan lainnya. Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengembangkan peran pijat sebagai bentuk stimulasi pada bayi. Stimulasi pijat merupakan kombinasi bentuk stimulasi multi modal, yaitu raba (taktil) dan gerak (kinestetik) yang dilakukan oleh orangtua, tenaga kesehatan atau anggota keluarga lainnya. Lebih jauh lagi, pada saat yang sama orang tua juga melakukan stimulasi auditory (pendengaran, dengan mengajak bayi bicara saat dipijat), stimulasi visual (penglihatan, dengan mengadakan kontak mata saat memijat), dan lainnya. Pada dasarnya tujuan pijat bayi atau stimulasi pijat adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan memberikan stimulasi raba, gerak dan kombinasi stimulasi lainnya. Stimulasi pijat dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan nyaman. Lama pijatan sekitar 15 menit, dan sebaiknya diberikan secara rutin. Tidak ada batasan baku mengenai frekuensi pemberian pijatan per hari. Namun, sebaiknya orangtua menjadikan stimulasi pijat suatu rutinitas dan bila mungkin dilakukan tiga kali sehari. Teknik untuk pemijatan untuk bayi cukup bulan dan bayi kurang bulan berbeda. Teknik untuk bayi cukup bulan cukup bervariasi dan sebisa mungkin meliputi seluruh bagian tubuh. Urutan pada teknik pemijatan ditujukan agar tidak ada bagian tubuh yang terlewati, namun dapat diberikan tidak secara berurutan.
Apa saja manfaat stimulasi pijat?
Stimulasi pijat memiliki manfaat pada kondisi tertentu antara lain untuk bayi:
Meningkatkan frekuensi menyusu
Meningkatkan berat badan bayi
Membantu bayi untuk berlatih relaksasi
Membuat tidur lebih lelap dan lama
Membuat ikatan / bonding dengan ibu /orangtua
Ada pula beberapa literatur yang menyatakan bahwa stimulasi pijat juga bermanfaat dalam membantu pengaturan sistim pencernaan, sistim respirasi dan sirkulasi, meredakan ketidak nyamanan (kolik, tumbuh gigi), menurunkan produksi hormon stres, dan membantu mengatasi gangguan tidur.
Beberapa manfaat stimulasi pijat bagi orangtua antara lain:
Memberikan perhatian spesial & mempererat ikatan / bonding
Membantu orangtua mengetahui bahasa (isyarat) nonverbal bayi
Membuat rasa percaya diri dalam mengasuh bayi
Meningkatkan komunikasi orangtua & bayi
Meningkatkan kemampuan orangtua membantu bayi untuk relaksasi
Meredakan stres orangtua
Membuat suasana yang menyenangkan
Pada usia berapa seorang bayi dapat diberi stimulasi pijat?
Untuk bayi cukup bulan sebenarnya sesegera mungkin setelah bayi stabil. Untuk bayi kurang bulan harus diperiksa terlebih dahulu oleh tenaga kesehatan apakah sudah dapat diberikan pijat bayi atau tidak. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan stimulasi pijat? Sebaiknya jangan setelah minum susu/makan, jangan saat bayi lapar, jangan saat bayi sedang menunjukkan tanda-tanda enggan untuk dipijat. Sebaiknya jangan membangunkan bayi dari tidur hanya untuk dipijat. Bayi yang sakit sebaiknya dibawa dulu ke tenaga kesehatan untuk dipastikan apakah memerlukan perawatan khusus atau tidak.
Amankah melalukan stimulasi pijat?
Sampai saat ini tidak ada laporan mengenai bahaya stimulasi pijat sebagai bentuk stimulasi pada bayi dan anak. Stimulasi pijat aman dilakukan bila orangtua mengikuti petunjuk (di atas) antara lain selalu melihat respons bayi dan dilakukan dalam suasana nyaman.
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat melakukan stimulasi pijat?
Yang terpenting adalah selalu melihat respons bayi.
Bila bayi menangis maka sebaiknya dicek dahulu penyebabnya, jangan memaksakan suatu jenis pijatan pada bayi.
Dalam memberikan pijatan, dapat diberikan stimulasi multi modal dengan memperdengarkan lagu, mengajak anak bicara dan lainnya.
Gunakan lotion atau baby oil atau minyak kelapa untuk media antara kulit pemijat dan bayi.
Sebaiknya orangtua menyediakan 15 menit ke depan khusus untuk bayinya tanpa terganggu apapun.
PERTEMUAN VII & VIII:
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Pengertian deteksi dini tumbuh kembang anak
Deteksi dini tumbuh kembang anak, program ini sedang digalakkan oleh pemerinta sebagai upaya mencapai tumbuh kembang anak yang optimal. Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk men- emukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah (Depkes RI, 2005).
2. Jenis Deteksi dini Pertumbuhan dan Perkembangan
Ada 3 jenis deteksi dini yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan ditingkat puskesmas dan jaringannya yaitu :
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan yaitu untuk mengetahui/menemukan status pertumbuhan anak, seperti adanya status gizi kurang/buruk dan mikro/ makrosefali. Untuk deteksi dini pertumbuhan anak diperluhkan intrumen dalam pengukurannya. Jenis instrumen yang digunakan adalah :
Berat Badan menurut Tinggi badan anak (BB/TB)
Pengukuran Lingkar kepala anak (PLKA)
Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya den- gar. Jenis instrumen yang digunakan:
Kuesioner Pra skrining Perkembangan (KPSP)
Tes Daya Lihat (TDL)
Tes Daya Dengar Anak (TDD)
Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autisme, gangguan pemusatan perhatian dan hiper- aktivitas. Instrumen yang digunakan:
Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
Checklist for Autism in Toddlers (CHAT)
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
3. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
Untuk mengetahui adanya penyimpangan pertumbuhan, parameter yang digunakan adalah Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB) dan lingkar kepala anak (LKA). Parameter tersebut termasuk ukuran antropometri dan paling mudah dilakukan dilapangan.
a. Pengukuran Berat badan
Keuntungan dari pengukuran berat badan merupakan salah satu ukuran antropometrik yang terpenting untuk mengetahui keadaan staus gizi anak. Selain itu juga dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur, apakah anak dalam keadaan normal dan sehat.
Keuntungan lainnya adalah pengukurannya mudah, sederhana dan murah. Oleh karena itu kegunaan berat badan adalah :
Sebagai informasi tentang keadaan gizi anak, pertumbuhan dan kesehatannya.
Untuk monitoring kesehatan sehingga dapat menentukan therapi apa yang sesuai dengan kondisi anak.
Sebagai dasar untuk menentukan dasar perhitungan dosis obat ataupun diet yang diperlukan untuk anak.
Kelemahan, meskipun berat badan merupakan ukuran yang dianggap paling pent- ing, namun mempunyai kelemahan yaitu :
Tidak sensitif terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus.
Terjadi perubahan secara fluktuasi setiap hari yang masih dalam batas normal. Perubahan ini dapat terjadi akibat pengaruh intake seperti makanan/minuman dan output seperti urine, keringat, pernafasan. Besarnya fluktuasi tergantung kelompok umur dan sangat individual berkisar antara 100-200 gr sampai 500-1000 gr.
Pada beberapa hari pertama berat badan bayi akan mengalami penurunan yang sifatnya normal yaitu sekitar 10% dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan keluarnya meconium dan air seni yang belum diimbangi asupan yang adekuat, misalnya produksi ASI yang belum lancar. Umumnya berat badan akan kembali mencapai berat lahir pada hari kesepuluh sampai ke empat belas.
Pada tahap adolesensia (masa remaja) akan terjadi pertambahan berat badan secara cepat (growth spurt) Selain dengan perkiraan tersebut, dapat juga memperkirakan BB dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992) yaitu:
Berat badan lahir rata-rata ; 3,25 kg
Berat badan usia 3-12 bulan, menggunakan rumus:
Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari dibulatkan ke atas, ku- rang atau sama dengan 15 hari dihilangkan. Misal ada bayi berumur 5 bulan 25 hari, maka bayi dianggap berumur 6 bulan sehingga bila menggunakan rumus Behrman, BB bayi diperkirakan 7,5 kg. Bila anak berumur 2 tahun 6 bulan, anak dianggap berumur 2 tahun, karena kelebihan 6 bulan atau kurang maka akan dibulatkan ke bawah/ dihilangkan.
b. Pengukuran Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan ukuran antropometri kedua terpenting. Keuntungan dari pengukuran tinggi badan ini adalah alatnya murah, mudah dibuat dan dibawa sesuai keinginan dimana tinggi badan akan diukur. Selain itu tinggi badan merupakan ind- ikator yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat (stunting) dan untuk perbandingan terhadap perubahan relatif seperti nilai berat badan dan lingkar lengan atas.
Seperti terdapat pada tabel tinggi badan dan berat badan, dengan mengetahui tinggi badan dan berat badan anak, dapat diketahui keadaan status gizinya. Sedangkan kerugiannya adalah perubahan dan pertambahan tinggi badan relatif pelan serta sukar pengukurannya karena terdapat selisih nilai antara posisi pengukuran saat berdiri dan saat tidur.
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering diistilahkan panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-rata +50 cm. Pada tahun pertama pertambahannya 1,25 cm/bulan (1,5 x panjang badan lahir). Penambahan tersebut berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan tinggi badan yang cukup cepat yaitu pada wanita 5-25 cm/tahun sedangkan laki-laki sekitar 10-30 cm/tahun. Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18-20 tahun.
Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari Behrman (1992) yaitu :
Perkiraan panjang lahir ; 50 cm
Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x Panjang Badan Lahir
Perkiraan tinggi badan usia 2 – 12 tahun = (Umur x 6) + 77 = 6n + 77
Keterangan : n adalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih 6 bulan dibulatkan keatas, bila 6 bulan atau kurang dihilangkan.
c. Pengukuran lingkar Kepala
Ukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menaksir pertumbuhan otak. Pertumbuhan ukuran lingkar kepala umumnya mengikuti pertumbuhan otak sehingga bila ada hambatan/ gangguan pertumbuhan lingkar kepala, pertumbuhan otak biasanya juga terhambat. Berat otak janin saat kehamilan 20 minggu diperkirakan 100 gr, waktu lahir sekitar 350 gram, pada usia 1 tahun hampir mencapai 3 kali lipat yaitu 925 gram atau mencapai 75% dari berat seluruhnya. Pada usia 3 tahun sekitar 1100 gr dan pada 6 tahun pertumbuhan otak telah mencapai 90% (1260 gr). Pada usia dewasa, berat otak mencapai 1400 gr.
Secara normal pertambahan ukuran lingkar kepala setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh faktor ras, bangsa dan letak geografi. Saat lahir ukuran lingkar kepala normalnya 34-35 cm. Kemudian bertambah + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama, pertumbuhan lingkar kepala paling cepat dibanding tahap berikutnya kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/th. Pada dua tahun pertama, pertumbuhan otak relatif pesat.Setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah + 10 cm.
Pertambahan yang relatif konstan juga dapat diketahui dari proporsi besar kepala dengan panjang badan. Saat lahir kepala berukuran seperempat (¼) bagian dari pan- jang badan dan setelah dewasa besar kepala hanya seperdelapan (1/8) dari panjang badan. Oleh karena itu lingkar kepala ini hanya efektif pada 6 bulan pertama sampai umur 2-3 tahun, kecuali pada keadaan tertentu seperti bentuk kepala yang besar pada anak yang menderita Hidrocephalus.
Pengukuran lingkar kepala lebih sulit bila dibandingkan dengan ukuran antropometri lainnya dan jarang dilakukan pada balita, kecuali bila ada kecurigaan pertumbuhan yang tidak normal. Namun alat yang dibutuhkan cukup sederhana yaitu dengan pita pengukuran (meteran).
Cara yang mudah untuk mengetahui pertumbuhan lingkar kepala adalah dengan melihat kurva lingkar kepala pada Kartu Tumbuh Kembang Anak. Kurva ini dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
d. Lingkar Lengan Atas (LLA, lila)
Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot, yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan pertumbuhan anak pra sekolah. Keuntungan pengukuran lingkar lengan atas adalah murah, mudah karena gampang menggunakannya dan bisa dibuat sendiri, siapa saja dapat melakukannya. Namun kadang-kadang hasil pengukuran kurang akurat karena sukar untuk mengukur lila tanpa menekan jaringan.
Pada praktiknya, pengukuran lila jarang digunakan kecuali ada gangguan pertumbu- han atau gangguan gizi yang berat, sehingga pengukuran lila hanya efektif pada usia dibawah 3 tahun (usia prasekolah).
KARTU MENUJU SEHAT (KMS)
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah suatu kartu/alat penting yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak (Soetjiningsih, 2002). KMS balita yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indicator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan, sejak lahir sampai berusia lima tahun.
KMS berisi tentang gambar kurva berat badan terhadap umur untuk anak usia 0-5 tahun, atribut penyuluhan, dan catatan yang penting untuk diperhatikan oleh petugas dan orang tua, seperti riwayat kelahiran anak, pemberian ASI dan makanan tambahan, pemberian imunisasi dan vitamin A, penatalaksanaan diare di rumah, serta patokan sederhana tentang perkembangan psikomotorik anak.
Tujuan penggunaan KMS adalah mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan anak balita secara optimal serta alat bantu bagi ibu atau orang tua memantau tingkat pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
Ada beberapa fungsi KMS sebagai berikut:
Sebagai media untuk mencatat/memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap.
Sebagai media penyuluhan bagi orangtua tentang kesehatan balita
Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik balita.
Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita
Dari pengukuran kurva pertumbuhan berat badan, dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut:
Bila pada pengukuran arah garis meningkat (mengikuti arah kurva), berarti pertumbuhan anak baik.
Bila pada pengukuran arah garis mendatar, berarti pertumbuhan anak kurang baik sehingga anak memerlukan perhatian khusus.
Bila pada pengukuran arah garis menurun, berarti anak memerlukan tindakan segera.
Contoh KMS
Contoh KMS online
4. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
1. Jenis Instrumen yang digunakan
Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar. Pertumbuhan ditujukan untuk kematangan fisik, sedangkan perkembangan lebih ditujukan untuk membuat fisik mempunyai arti/makna dalam hidup. Penilaian perkembangan anak banyak model dan macamnya. Meskipun begitu perlu adanya parameter atau patokan-patokan tertentu sehingga dapat dilakukan perbandingan secara konsisten. Banyak parameter atau tes untuk perkembangan anak misalnya test IQ, test psikomotorik, test prestasi dan lain-lain.
Untuk upaya deteksi perkembangan di tingkat puskesmas, jenis instrumen yang digunakan adalah
Kuesioner Pra skrining Perkembangan (KPSP)
Tes Daya Lihat (TDL)
Tes Daya Dengar Anak (TDD)
Denver Denelopment Screening Test (DDST)
Deteksi perkembangan dengan instrumen KPSP, TDL dan TDD dapat dilakukan oleh semua tenaga kesehatan dan guru TK terlatih. Bahkan keluarga dan masyarakat bisa melakukan upaya deteksi perkembangan dengan menggunakan Buku KIA.
Selain instrumen tersebut di atas, ada instrumen perkembangan yang juga sudah luas pemakaiannya. Instrumen tersebut dikenal dengan DDST (Denver Developmental Screening Test) yaitu salah satu tes atau metode skrining yang sering digunakan untuk menilai perkembangan anak mulai usia 1 bulan sampai 6 tahun. Perkemban- gan yang dinilai meliputi perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar. DDST merupakan salah satu tes psikomotorik yang sering digunakan di klinik/ rumah sakit bagian tumbuh kembang anak. DDST ini mudah dan cepat penggunaannya serta mempunyai validitas yang relatif tinggi. Setiap kemampuan/tugas dari masing-masing aspek perkembangan digambarkan dalam bentuk kotak persegi yang berurutan sesuai usia anak.
Sedangkan berdasarkan buku Pedoman Deteksi Tumbuh Kembang yang disusun oleh Departemen Kesehatan tersebut, tes perkembangan yang dapat dilakukan adalah Kuesioner Pra Skrining Perkembangan, Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah, Tes Daya Lihat dan Tes Kesehatan Mata, serta Tes Daya Dengar Anak. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat masing-masing tes yaitu KPSP, TDL, TDD, DDST. a. Kuesioner Pra skrining Perkembangan (KPSP)
KPSP adalah merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk perkembangan anak usia 0-72 bulan. Tujuannya adalah untuk skrining/pemeriksaan perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Skrining/ pemeriksaan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK/ PAUD terlatih.
Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan adalah:
formulir KPSP sesuai umur anak
Kertas
Pensil
Bola karet atau plastic seukuran bola tenis
Kerincingan
Kubus berukuran sis 2,5 cm sebanyak 6 buah
Benda-benda kecil seperti kismis/potongan biscuit kecil berukuran 0,5 – 1 cm
Daftar pertanyaan KPSP berjumlah 10 nomor yang menjadi dua yaitu pertanyaan yang harus dijawab oleh ortu/pengasuh dan perintah yang harus dilakukan sesuai dengan pertanyaan pada KPSP. Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab ‗ya‘ atau ‗tidak‘ oleh orang tua. Interpretasi hasil pemeriksaan KPSP.
FORMULIR KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan
Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.
Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?
Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis?
Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?
Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia tersenyum kembali kepada anda?
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya
seperti pada gambar ini?
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ?
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya
dengan tegak seperti pada gambar?
Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan
Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?
Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa detik?
Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?
Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan menangis?
Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau sebaliknya?
Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam jangkauan tangannya?
Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan
Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masingmasing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis, kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti gambar ?
Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?
Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?
Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan
Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali?
Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahanlahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi/meja?
Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: ―ma-ma‖, ―da-da‖ atau ―pa-pa‖. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda?
Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.
Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?
Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?
Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan
Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuh kemandirian kaq bantuan.
Apakah anak dapat mengatakan ―papa‖ ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan ―mama‖ jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.
Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
Apakah anak dapat mengatakan ―papa‖ ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan ―mama‖ jika memanggil/melihat ibunya?
Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan.
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan.
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada gambar ?
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan?
Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus Ya Tida kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm 9. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain
―papa‖ dan ―mama‖?.
10. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya) Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan
Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan?
Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" clan "mama"?
Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangankeseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai).
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?
Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
Kuesioner Praskrining untuk Anak 30 bulan
Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi & atau celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai)
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada Binding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?
Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti ―minta minum‖, ―mau tidur‖? ―Terimakasih‖ dan ―Dadag‖ tidak ikut dinilai.
Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan
Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti ―minta minum‖; ―mau tidur‖? ―Terimakasih‖ dan ―Dadag‖ tidak ikut dinilai.
Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5 meter?
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: ―Letakkan kertas ini di lantai‖.
―Letakkan kertas ini di kursi‖.
―Berikan kertas ini kepada ibu‖.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar garis lain di samping garis tsb.
Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan
Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk sehingga anda ticlak perlu mengulanginya?
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan bermain?
Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan
Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengulanginya?
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?
Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 – 5 cm.
Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?
Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel‘ atau "masuk kedalam rumah‘.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"
Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak. Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di atas lantai". "Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di belakang‖
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan
Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan.
―Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?‖
―Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?‖
―Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?‖
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah ―menggigil‖ ,‖pakai mantel‘ atau ―masuk kedalam rumah‘.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah ―makan‖
Jika lelah, jawaban yang benar adalah ―mengantuk‖, ―tidur‖, ―berbaring/tidurtiduran‖, ―istirahat‖ atau ―diam sejenak‖
Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata ―lebih panjang‖.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan: ―Mana garis yang lebih panjang?‖
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: ―Letakkan kertas ini di atas lantai‖. ―Letakkan kertas ini di bawah kursi‖. ―Letakkan kertas ini di depan kamu‖
―Letakkan kertas ini di belakang kamu‖
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti ―di atas‖, ―di bawah‖, ―di depan‖ dan ―di belakang‖
Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?
Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : ―Tunjukkan segi empat merah‖
―Tunjukkan segi empat kuning‖
‗Tunjukkan segi empat biru‖ ―Tunjukkan segi empat hijau‖
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan
1. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di atas lantai". "Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di belakang‖
Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?
Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
"Tunjukkan segi empat merah"
"Tunjukkan segi empat kuning"
‗Tunjukkan segi empat biru‖
"Tunjukkan segi empat hijau"
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?
Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus ………
"Jika api panas maka es ………
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ………
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan
Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
―Tunjukkan segi empat merah‖
―Tunjukkan segi empat kuning‖
―Tunjukkan segi empat biru‖
―Tunjukkan segi empat hijau‖
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
Pada gambar orang yang dibuat pads nomor 7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?
Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih?
Jangan membantu anak clan jangan memberitahu nama gambar ini, Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
Bila jawaban ‗ya‘ berjumlah 9-10, berarti anak normal sesuai tahap perkembangan. Jawaban ‗ya‘ berarti anak bisa, pernah, sering atau kadang-kadang melakukan. Bila jawaban ‗ya‘ kurang dari 9 perlu diteliti tentang: Cara menghitung usia dan kelompok pertanyaannya, apakah sudah sesuai. Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan. Apabila ada kesalahan, maka pemeriksaan harus diulang. Bila setelah diteliti, jawaban ‗ya‘ berjumlah 7-8 berarti meragukan dan perlu diperiksa ulang 2 minggu kemudian dengan pertanyaan yang sama. Jika jumlah jawaban tetap sama, kemungkinan ada penyimpangan. Bila jawaban ‗ya‘ berjumlah 6 atau kurang berarti ada penyimpangan. Anak perlu dirujuk ke rumah sakit untuk keperluan pemeriksaaan lebih lanjut.
b. Test daya Lihat (TDL)
Tes ini merupakan alat untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata. Tujuan tes ini untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan daya lihat pada usia prasekolah, sehingga bila ada penyimpangan dapat segera ditangani. Dengan demikian kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar. Tes ini dilakukan tiap 6 bulan pada anak prasekolah umur 36-72 bulan, dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK / PAUD terlatih dan petugas terlatih lainnya.
Untuk melakukan tes daya lihat, diperlukan ruangan yang bersih dan tenang serta dengan penyinaran yang baik, kursi untuk anak dan pemeriksa, alat penunjuk dan alat ‗kartu E‘ yang digantungkan setinggi anak duduk. ‗Kartu E‘ ini berisi huruf E yang terdiri dari 4 baris, yang mana baris pertama huruf E berukuran paling besar kemudian berangsur-angsur mengecil pada baris keempat. Jarak antara ‗kartu E‘ dan anak sekitar 3 meter.
Secara normal, anak dapat melihat huruf E pada baris ketiga. Apabila anak tidak dapat melihat huruf E pada baris ketiga, maka perlu dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.
Selain tes daya lihat, anak juga perlu diperiksa kesehatan matanya. Perlu ditanyakan dan diperiksa adakah: Keluhan seperti mata gatal, panas, penglihatan kabur, pusing. Perilaku seperti sering menggosok mata, membaca terlalu dekat, sering mengedip-kedipkan mata. Kelainan mata seperti bercak bitot, juling, mata merah dan keluar air. Bila ditemukan satu atau lebih kelainan di atas, maka anak perlu dirujuk.
Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah umur 36 sampai 72 bulan. Tes ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, guru TK, tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya.
Alat/sarana yang diperlukan adalah:
Ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran yang baik o Dua buah kursi, 1 untuk anak, 1 untuk pemeriksa.
Poster ―E‖ untuk digantung dan kartu ―E‖ untuk dipegang anak. o Alat penunjuk.
Cara melakukan tes daya lihat : o Pilih suatu ruangan yang bersih dan tenang, dengan penyinaran yang baik.
Gantungkan poster ―E‖ setinggi mata anak pada posisi duduk. o Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari poster ―E‖, menghadap ke poster ―E‖. o Letakkan sebuah kursi lainnya di samping poster ―E‖ untuk pemeriksa.
Pemeriksa memberikan kartu ‖E‖ pada anak.. Latih anak dalam mengarahkan kartu ‖E‖ menghadap atas, bawah, kiri dan kanan; sesuai yang ditunjuk pada poster ‖E‖ oleh pemeriksa. Beri pujian setiap kali anak mau melakukannya. Lakukan hal ini sampai anak dapat mengarahkan kartu ‖E‖ dengan benar.
Selanjutnya, anak diminta menutup sebelah matanya dengan buku/kertas.
Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf ‖E pada poster, satu persatu, mulai baris pertama sampai baris keempat atau baris ‖E‖ terkecil yang masih dapat dilihat.
Puji anak setiap kali dapat mencocokkan posisi kartu ‖E‖ yang dipegangnya dengan huruf ‖E‖ pada poster. o Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang sama.
Tulis baris ‖E‖ terkecil yang masih dapat dilihat, pada kertas yang telah disediakan :
Mata kanan : …………. Mata kiri : …………
Interpretasi:
Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan melihat sampai baris ketiga pada poster ‖E‖. Bila kedua matan anak tidak dapat melihat baris ketiga poster ‖E‖, artinya tidak dapat mencocokkan arah kartu ―E‖ yang dipegangnya dengan arah ―E‖ pada baris ketiga yang ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.
Intervensi:
Bila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat, minta anak datang lagi untuk pemeriksaan ulang. Bila pada pemeriksaa berikutnya, anak tidak dapat melihat sampai baris yang sama, atau tidak dapat melihat baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan mata yang mengalami gangguan (kanan, kiri atau keduanya).
c. Test Daya Dengar (TDD)
Tanpa pendengaran yang baik, anak tidak dapat belajar berbicara atau mengikuti pelajaran sekolah dengan baik. Oleh karena itu perlu deteksi secara dini fungsi pen- dengaran anak, sehingga kemampuan pendengaran dan bicara anak dapat berkembang dengan baik. Tujuan TDD adalah untuk menemukan gangguan pendengaran secara dini, agar segara dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak. Tes TDD dapat dilakukan tiap 3 bulan pada bayi < 12 bulan dan tiap 6 bulan pada anak > 12 bulan oleh tenaga kesehatan, guru TK / PAUD terlatih dan petugas terlatih lainnya.
Peralatan yang diperlukan adalah intrumen untuk TDD sesuai usia anak, gambar binatang (ayam, anjing, kucing) dan manusia, mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir dan bola).
Tes Daya Dengar ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan dengan kelompok usia anak. Jawaban ‗ya‘ jika menurut orang tua/pengasuh, anak dapat melakukan perintah dan jawaban ‗tidak‘ jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah. Jika anak dibawah 12 bulan, pertanyaan ditujukan untuk kemampuan 1 bulan terakhir. Setiap pertanyaan perlu dijawab ‗ya.‘ Apabila ada satu atau lebih jawaban
‗tidak‘, berarti pendengaran anak tidak normal, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.
INSTRUMEN TES DAYA DENGAR MENURUT UMUR ANAK
Umur 0 - 6 bulan :
1. Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?
Ya
Tidak
2. Pada waktu bayi tidur telentang dan anda duduk di dekat kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya ke atas ?
Ya
Tidak
3. Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah bayi terkejut atau terlompat ?
Ya
Tidak
Umur 6 - 9 bulan :
1. Pada waktu bayi sedang tidur, kemudian anda berbicara atau membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?
Ya
Tidak
2. Pada waktu bayi tidur telentang dan anda duduk di dekat kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya ke atas ?
Ya
Tidak
3. Apabila ada suara nyaring (suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah bayi terkejut atau terlompat ?
Ya
Tidak
4. Anda berada di sisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebut namanya atau bunyikan sesuatu, apakah bayi memalingkan kepala mencari sumber suara ?
Ya
Tidak
Umur 9 - 12 bulan :
1. Pada waktu bayi tidur, kemudian anda berbicara atau membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?
Ya
Tidak
2. Pada waktu bayi telentang dan anda duduk di dekat kepalanya pada posisi yang tidak terlihat bayi, kemudian anda tepuk tangan dengan keras. Apakah bayi terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya ke atas ?
Ya
Tidak
3. Apabila ada suara nyaring (suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah bayi terkejut atau terlompat?
Ya
Tidak
4. Anda berada di samping atau belakang bayi dan tidak terlihat oleh bayi, sebutkan namanya atau bunyikan sesuatu, apakah bayi langsung memalingkan kepala ke arah sumber suara tersebut di samping atau belakangnya ?
Ya
Tidak
Umur 12 - 24 bulan :
1. Pada waktu anak tidur kemudian anda berbicara atau membuat kegaduhan, apakah anak akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?
Ya
Tidak
2. Pada waktu anak tidur telentang dan anda duduk di dekat kepala anak pada posisi yang tidak terlihat oleh anak, kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah anak terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya ke atas ?
Ya
Tidak
3. Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah anak terkejut
Ya
Tidak
atau terlompat ?
4. Tanpa terlihat oleh anak. buat suara yang menarik perhatian anak, apakah anak langsung mengetahui posisi anda sebagai sumber suara yang berpindah-pindah ?
Ya
Tidak
5. Ucapkan kata-kata yang mudah dan sederhana, dapatkah anak menirukan anda ?
Ya
Tidak
Umur 2 – 3 tahun:
1. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir anda, tanyakan pada anak: ―Pegang matamu―, ―Pegang kakimu‖. Apakah anak memegang mata dan kakinya dengan benar ?
Ya
Tidak
2. Pilih gambar dari majalah/buku bergambar. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir anda, tanyakan pada anak: ―Tunjukkan gambar kucing (atau anjing, kuda, mobil, orang rumah, bunga, dan sebagainya)?‖ Dapatkah anak menunjukkan gambar yang dimaksud dengan benar ?
Ya
Tidak
3. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir anda, perintahkan anak untuk mengerjakan sesuatu seperti:
―Berikan boneka itu kepada saya―, ―Taruh kubus-kubus ini di atas meja/kursi‖, dan sebagainya. Apakah anak dapat mengerjakan perintah tersebut dengan benar ?
Ya
Tidak
Umur lebih dari 3 tahun :
1. Perlihatkan benda-benda yang ada di sekeliling anak seperti sendok, cangkir, bola, bunga dan sebagainya. Suruh anak menyebutkan nama benda-benda tersebut. Apakah anak dapat menyebutkan nama benda-benda tersebut dengan benar ?
Ya
Tidak
2. Suruh anak duduk, anda duduk dalam jarak 3 meter di depan anak. Suruh anak mengulangi angka-angka yang telah anda ucapkan: ―Empat‖, ―Satu‖, ―Delapan‖ atau menirukan dengan menggunakan jari tangannya. Kemudian tutup mulut anda dengan buku/ketas, ucapkan 4 angka yang berlainan. Apakah anak dapat mengulangi atau menirukan ucapan anda dengan menggunakan jari tangannya ? (Anda dapat mengulanginya dengan suara yang lebih keras
Ya
Tidak
DENVER DEVELOPMENT SCREENING TEST (DDST) II
DDST adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menentukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. DDST merupakan salah satu metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostic atau tes IQ.
Pada tahun 1986, Borrowitz menunjukkan bahwa DDST tidak dapat mengidentifikasikan lebih dari separuh anak dengan kelainan bicara dan membuat revisi dan standarisasi kembali DDST dan menambah tugas perkembangan pada sector bahasa. Hasil revisi DDST selanjutnya dinamakan DDST II yang terdiri atas 125 butir dan terdiri dari 4 bagian yaitu:
Personal sosial
Kemampuan motorik halus, yaitu koordinasi mata dan tangan dalam memanipulasi benda kecil atau pemecahan masalah
Bahas, pendengaran, pemahaman dan penggunaan bahasa
Motorik kasar, duduk, berjalan, melompat dan gerakan lain yang melibatkan otot besar.
Tujuan:
Menilai perkembangan anak sesuai dengan usia
Memantau anak terhadap adanya kelainan
Menjaring anak terhadap adanya kelainan
Memastikan apakah anak yang diduga memiliki kelainan perkembangan memang benar-benar ada kelainan
Orang yang dapat melakukan stimulasi pada anak
Orang yang dapat melakukan stimulasi pada anak antara lain:
Perawat di ruang anak
Dokter anak
Dokter umum
Psikiater
Psikolog
Fisioterapis
Guru di sekolah
Bidan
Keluarga di rumah
Aspek yang dinilai
DENVER II terdiri dari 125 item yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor yang meliputi:
1. Personal sosial (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungannya. 2. Adaptif motorik halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
Bahasa (language)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak dalam mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa serta kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.
Motorik kasar
Aspek yang berhubungan dengan berbagai gerakan umum otot besar, misalnya duduk, berjalan dan sikap tubuh.
Hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan DDST II
Dilakukan secara kontiniu
Bayi/anak didampingi ibu atau pengasuh
Bayi/anak dalam keadaan santai
Satu formulir digunakan beberapa kali pasa satu anak
Posisi bayi pada saat pemeriksaan adalah dibaringkan di atas tempat tidur, sedangkan anak duduk di kursi dengan lengan di atas meja. Prinsip pemeriksaan DDST II
Dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, dimulai dari tahap perkembangan yang telah dicapai anak.
Menggunakan alat bantu stimulasi yang sederhana
Suasana pemeriksaan nyaman dan bervariasi
Memperhatikan gerakan spontan anak
Dilakukan secara wajar, tanpa paksaan dan tidak menghukum
Memberikan pujian jika anak dapat melakukan tugas
Semua alat bantu stimulasi diletakkan di atas meja
Tes dilakukan satu item demi satu item
Pada saat pemeriksaan, hanya satu alat yang dipakai sesuai dengan tugas pada item tersebut.
Pelaksanaan DDST II
a. Alat peraga
Lembar formulir DDST II
Benang wol merah
Kismis/manik-manik
Kubus merah, kuning, hijau, biru 8-10 buah
Boneka kecil dengan botol susu
Cangkir plastik dengan gagang/pegangan
Botol kaca bening kecil
Bola tenis
Bel kecil
Kertas
Pensil warna
Meja dan kursi
Meja periksa dengan kasur/selimut untuk bayi
b. Cara pengukuran atau pemeriksaan DDST II
Tentukan usia anak pada saat pemeriksaan
Gunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan, 12 bulan untuk 1 tahun.
Jika dalam perhitungan usia kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah
Jika sama atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
Penyesuaian usia perlu dilakukan pada kasus prematuritas anak yang lahirnya maju lebih dari dua minggu sebelum HPL.
Contoh penghitungan usia anak pada saat tes adalah sebagai berikut:
Menghitung usia anak jika tanggal dan bulan lahir kurang dari tanggal dan bulan tes
Tahun
Bulan
Hari
Tanggal tes
2020
10
21
Tanggal lahir
2018
7
15
Usia anak
2
3
6
Menghitung usia anak jika tanggal dan bulan lahir kurang dari tanggal dan bulan tes
Menghitung usia anak jika tanggal dan bulan lahir kurang dari tanggal dan bulan tes
Tahun
Bulan
Hari
Tanggal tes
2020
10
21
Tanggal lahir
2018
7
10
Usia anak
2
3
11
Prematur
1
7
Usia penyesuaian
2
2
4
Tarik garis pada lembar DDST II sesuai dengan usia yang sudah ditentukan.
Lakukan pengukuran pada anak untuk item-item dalam empat sektor dan berikan penilaian pada setiap item yang dinilai.
Catatan: setiap item boleh diuji coba sebanyak 3 kali pada anak sebelum dinyatakan gagal.
Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor yang paling mudah yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur.
Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat di sebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus garis umur.
Bila anak tidak mampu melakukan salah satu ujicoba pada langkah 5 (gagal; menolak; tidak ada kesempatan), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sector yang sama sampai anak dapat lulus 3 tugas perkembangan
Bila anak mampu melakukan salah satu tugas pada langkah 5, lakukan tugas tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sector yang sama sampai anak gagal pada 3 tugas tambahan perkembangan.
Menilai:
1. Pass/lulus (P)
1.Anak melakukan tes dengan baik,
2.Atau ibu/pengasuh memberi laporan (tepat dan dapat dpercaya bahwa anak dapat melakukannya)
2. Fail/Gagal (P)
1.Anak tidak dapat melakukan tes dengan baik atau ibu/pengasuh memberi laporan bahwa anak tidak dapat melakukan dengan baik
3. No Opportunity (NO)
1.Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan tes karena ada hambatan.
2.Skor ini hanya boleh dipakai pada tes dengan tanda R
4. Refusal/ Menolak (R)
1.Anak menolak untuk melakukan tes
9. Menginterpretasikan dan mendokumentasikan hasil Denver II pada lembar formulir
Normal
1.Tidak ada keterlambatan/delayed (F) atau paling banyak terdapat 1 caution(C ).
2.Lakukan pemeriksaan pada control kesehatan berikutnya sesuai jadwal
Suspek
1.Jika didapatkan ≥ 2 caution atau ≥ 1 delayed
2.Caution dan delayed karena fail (gagal)
3.Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan factor sesaat seperti rasa takut, sakit dan kelelahan
Tidak dapat di tes (untestable)
1.Jika terdapat 1 atau lebih skor delayed atau 2 caution
2.Caution dan delayed karena refusal (menolak) bukan karena fail (gagal)
3.Sebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba ditembus garis umur pada daerah 70-90 persentil.
4.Uji dalam 1-2 minggu
Menentukan tindakan selanjutnya apakah memerlukan tes kedua atau tidak
Memberi informasi pada orang tua tentang hasil DDST yang sudah dilakukan
Melakukan pendokumentasian secara keseluruhan tentang hasil DDST dan hasil observasi
Membereskan alat
PERTEMUAN IX : DETEKSI DINI PENYIMPANGAN MENTAL EMOSIONAL
5. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autisme, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Instrumen yang digunakan:
Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
Checklist for Autism in Toddlers (CHAT)
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
a. Kuesioner Masalah Mental Emosional
Bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan/ masalah mental emosional pada anak prasekolah. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner Masalah Mental Emosional bagi anak umur 36 bulan sampai 72 bulan. Jadwal deteksi dini masalah mental emosional adalah rutin setiap 6 bulan pada anak umur 36 bulan sampai 72 bulan.
Jadwal ini sesuai dengan jadwal skrining/pemeriksaan perkembangan anak. Alat yang digunakan adalah Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) yang terdiri dari 12 pertanyaan untuk mengenali problem mental emosional anak umur 36 bulan sampai 72 bulan.
Cara melakukan :
Tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang tertulis pada KMME kepada orang tua/pengasuh anak. o Catat jawaban YA, kemudian hitung jumlah jawaban YA.
Interpretasi :
Bila ada jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami masalah mental emosional.
Intervensi :
Bila jawaban YA hanya 1 (satu) :
Lakukan konseling kepada orang tua menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh Yang Mendukung Perkembangan Anak.
Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.
Bila jawaban YA ditemukan 2 (dua) atau lebih :
Rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak. Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah dan masalah mental emosional yang ditemukan.
Deteksi Dini Autis Pada Anak Prasekolah.
Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur 18 bulan sampai 36 bulan.
Jadwal deteksi dini autis pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi atau bila ada keluhan dari ibu/pengasuh atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola TPA dan guru TK. Keluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di bawah ini: o keterlambatan berbicara o gangguan komunikasi/ interaksi sosial o perilaku yang berulang-ulang
Alat yang digunakan adalah CHAT (Checklist for Autism in Toddlers).
CHAT ini ada 2 jenis pertanyaan, yaitu:
Ada 9 pertanyaan yang dijawab oleh orang tua/pengasuh anak.
Pertanyaan diajukan secara berurutan, satu persatu. Jelaskan kepada orangtua untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab.
Ada 5 perintah bagi anak, untuk melaksanakan tugas seperti yang tertulis CHAT. o Cara menggunakan CHAT.
Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang tetulis pada CHAT kepada orang tua atau pengasuh anak.
Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada CHAT o Catat jawaban orang tua/pengasuh anak dan kesimpulan hasil pengamatan kemampuan anak, YA atau TIDAK. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
Interpretasi : o Risiko tinggi menderita autis: bila jawaban ―Tidak‖ pada pertanyaan A5, A7, B2, B3, dan B4. o Risiko rendah menderita autis: bila jawaban ‖Tidak‖ pada pertanyaan A7 dan B4 o Kemungkinan gangguan perkembangan lain: bila jawaban ‖Tidak‖ jumlahnya 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4; A6; A8-A9; B1; B5. o Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 dan 3.
Intervensi:
Bila anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan, Rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.
C. Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Pada Anak Prasekolah.
Tujuannya adalah untuk mengetahui secara dini anak adanya Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan ke atas.
Jadwal deteksi dini GPPH pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi atau bila ada keluhan dari orang tua/pengasuh anak atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola TPA dan guru TK. Keluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di bawah ini:
Anak tidak bisa duduk tenang
Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah o Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsif
Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas/GPPH (Abbreviated Conners Ratting Scale)
Formulir ini terdiri 10 pertanyaan yang ditanyakan kepada orang tua/pengasuh anak/guru TK dan pertanyaan yang perlu pengamatan pemeriksa.
Cara menggunakan formulir deteksi dini GPPH:
Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan kepada orangtua/pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab.
Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan pada formulir deteksi dini GPPH
Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak berada, misal ketika di rumah, sekolah, pasar, toko, dll); setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja.
Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
Interpretasi:
Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan ―bobot nilai‖ berikut ini dan jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total o Nilai 0: jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak.
Nilai 1: jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak. o Nilai 2: jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak.
Nilai 3: jika keadaan tersebut selalu ada pada anak.
Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH.
Intervensi:
Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut.
Bila nilai total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu, jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang-orang terdekat dengan anak (orang tua, pengasuh, nenek, guru, dsb).
LAPORAN PRAKTIKUM
NEONATUS, BAYI DAN BALITA
Oleh :
PUTRI KASIH SIMARMATA (022019008)
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
PEMBAHASAN
PERTEMUAN I : PRAKTIKUM ANTROPOMETRI
NO
LANGKAH
BOBOT
NILAI
NILAI
AKHIR
B X N
2
1
0
A.
PERSIAPAN
1.
Persiapan alat
Meja periksa
Timbangan bayi
Pengukur panjang badan bayi
Pita LILA
Metlin (pita cm)
Kain pengalas timbangan
Selimut bayi
Nierbekken
Jangka kepala bayi
Celemek
Handscone bersih
Pakaian bayi 1 set (baju, tali dua, bedong)
Phantom bayi lengkap dengan pakaian
Bak instrument
1
2.
Persiapan pasien
Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan pada bayi
1
3.
Persiapan lingkungan
Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam keadaan hangat (menutup ventilasi, nyalakan lampu)
Meletakkan kain pengalas/selimut hangat ditempat pemeriksaan yang rata
1
4.
Persiapan petugas
Mengenakan pelindung diri
Mencuci tangan
1
- Menggunakan sarung tangan
B.
CONTENT
5.
Penimbangan berat badan
Letakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat alas dan pembungkus bayi
2
6.
Pengukuran panjang badan
Letakkan bayi ditempat yang datar. Ukur panjang badan dari kepala sampai ke tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan
2
Ukur diameter kepala kepala bayi
7.
Diameter Submento – bregmatica ( 9,5 cm)
3
8.
Diameter Mento – occipito ( 13,5 cm)
3
9.
Diameter fronto – occipito ( 12 cm )
3
10.
Diameter Bregmatika – suboccipito (9,5 cm)
3
11.
Diameter Biparietal ( 9,25cm )
3
12.
Diameter Bitemporal ( 8 cm)
3
Ukur lingkar kepala kepala
13.
Sirkumferensia fronto – occipitalis ( 34 cm )
3
14.
Sirkumferensia mento – occipitalis ( 35 cm )
3
15.
Sirkumferensia Suboccipito -bregmatika (32 cm )
3
16.
Sirkumferensia Submento –bregmatika ( 32 cm )
3
17.
Lingkar lengan atas ( 10 -11cm )
2
18.
Lingkar dada
Ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali melewati kedua puting susu ( 30 – 33 cm )
2
19.
Merapikan bayi, membereskan alat, cuci dan lepaskan handscoen dan memasukkan ke dalam larutan clorin 0,5 % , mencuci tangan
1
20.
Menjelaskan pada orangtua hasil pemeriksaan
1
C
TEKNIK
21.
Teruji melaksanakan tindakan secara sistematis
1
22.
Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu – ragu
1
23.
Teruji melaksanakan tindakan dengan hati – hati dan menjaga keamanan bayi
2
24.
Teruji menjaga kehangatan bayi
1
25.
Teruji mendokumentasikan hasil pemeriksaan
1
NILAI BATAS LULUS : 75
PERTEMUAN II:
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
NO.
Langkah
BOBOT
Nilai
NILAI
AKHIR
B X N
2
1
0
A.
PERSIAPAN
1.
Persiapan Alat
Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
Meja Periksa
Celemek
Handscone
Kasa steril
Kapas DTT dalam kom
Kom sedang
Timbangan bayi
Pengukur panjang badan bayi
Pita LILA
Pita cm
Jangka kepala bayi
Stetoskop
Arloji
Penlight
Kain pengalas timbangan
Selimut bayi
Nierbekken
Thermometer aksila
Thermometer rectal
Bak instrument
Phantom bayi lengkap dengan pakaian
Cotton bud
Bola kapas untuk mata
1
2.
Persiapan pasien
Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan kepada bayi.
2
3.
Persiapan lingkungan
- Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam
2
keadaan hangat.
- Meletakkan kain pengalas / selimut hangat ditempat pemeriksaan yang rata
4.
Persiapan petugas
Mengenakan pelindung diri
Mencuci tangan
Menggunakan sarung tangan
2
B.
Content/ isi
5.
Keadaan Kepala
Sutura, molase
Penonjolan / daerah yang cekung (caput, cephal, haematoma
2
6.
Inspeksi wajah
Wajah tampak simetris
Perhatikan kelainan wajah
2
7.
Mata
Bentuk, kebersihan, skelera, bulu mata
Tanda – tanda infeksi,yakni pus
2
8.
Hidung
Lubang hidung
Periksa adanya secret hidung
Periksa adanya pernafasan cuping hidung
2
9.
Mulut
Periksa bentuk/ kesimetrisan (adanya bibir sumbing)
Kesimetrisan
Palatum
2
10.
Telinga
Simetris
Periksa adanya kelainan (kulit tambahan /
aurikel, sekret)
Refleks terkejut
2
11.
Leher
Simetris
Pembengkakan
Kelainan genetik
2
12.
Klavikula
- Periksa adanya trauma jalan lahir
1
13.
Tangan
Simetris
Periksa keaktifan ekstrimitas bayi
Jumlah jari (sindaktili atau polydaktili)
Periksa Garis tangan
2
14.
Dada
Periksa simetris
Putting susu
2
15.
Abdomen
a. Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat
3
bernafas. Kaji adanya pembengkakan
(palpasi)
Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika
Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepatosplenomegali atau tumor lain
Jika perut gembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau ductus omfaloentriskus persisten (kaji dengan palpasi)
Periksa keadaan tali pusat, kaji adanya tanda – tanda infeksi (kulit sekitar memerah, tali pusat berbau)
16.
Genetalia
Pada bayi laki – laki panjang penis 3 -4 cm dan lebar 1 – 1,3 cm. Periksa posisi lubang uretra . prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis
Periksa adanya hipospadia dan epispadia
Skrotum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua
Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora
Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina
Terkadang tampak adanya sekret berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormone ibu (withdrawal bledding)
3
17.
Anus dan rectum
Periksa adanya kelainan atresia ani (pemeriksaan dapat dengan memasukkan thermometer rectal kedalam anus), kaji posisinya.
Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belum keluar kemungkinan adanya mekonium plug symdorme, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan
2
18.
Tungkai
Periksa kesimetrisan tungkai kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan
Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kurangnya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur kerusakan neurologis
Periksa adanya polodaktili atau sindaktili
2
19.
Spinal
Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, raba sepanjang spina. Cari adanya tanda – tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat
2
menunjukkan adanya abnormalitas medulla spinalis atau kolumna vertebra
20.
Kulit
Perhatikan kondisi kulit bayi
Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda
lahir
Periksa adanya pembengkakan
Perhatikan adanya verniks caseosa
Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan
Perhatikan warna kulit, apakah ada tanda
ikterik, sianosis
2
21.
Periksa refleks pada bayi baru lahir
3
22.
Merapikan bayi, membereskan alat, cuci dan lepaskan handscoen dan masukkan dalam larutan clorin 0,5 % mencuci tangan
1
23.
Menjelaskan pada orangtua hasil pemeriksaan
1
C.
TEHNIK
24.
Teruji melaksanakan tindakan dengan sistematis
1
25.
Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu – ragu
1
26.
Teruji melaksanakan tindakan dengan hati – hati dan menjaga keamanan bayi
1
27.
Teruji menjaga kehangatan bayi
1
28.
Teruji mendokumentasikan hasil pemeriksaan
1
Nilai batas lulus : 75
PERTEMUAN III:
MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN TALI PUSAT
NO.
BULIR YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
NILAI
AKHIR
B X N
2
1
0
A.
PERSIAPAN
1.
Persiapan alat Ember mandi
Handuk bayi
Shampoo bayi
Sabun mandi bayi
Pakaian bayi (baju, tali dua, bedong)
Phantom bayi
Selimut bayi
Sepasang washlap
Celemek
Kasa steril
Bola kapas untuk membersihkan mata
Cotton bad
Kapas cebok dalam tempatnya
Kom kecil
Nierbekken
Keranjang kain kotor
Bak Instrument
1
2.
Persiapan Pasien
Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan kepada bayi.
1
3
Persiapan lingkungan
Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam keadaan hangat
1
4
Persiapan Petugas
Mengenakan celemek
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
1
B
PELAKSANAAN
5.
Mempersiapkan keperluan mandi
1
6.
Memberikan air hangat (hangat – hangat kuku) dalam bak mandi, diperiksa dengan punggung tangan
1
7.
Melepas pakaian bayi
1
8.
Membersihkan tinja dari daerah bokong sebelum dimandikan agar air mandi tidak terkontaminasi (bila ada)
1
9.
Meletakkan bayi diatas handuk bayi dan menutupi badannya agar tetap hangat
2
10.
Membersihkan mata, hidung dan telinga
2
11.
Menyangga kepala bayi sambil mengusap air ke muka, tali pusat dan tubuh bayi
2
12.
Menyabuni seluruh badan bayi (dada, tangan dan kaki) dengan menggunakan washlap.
3
13.
Mencuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bersihkan dan keringkan seluruhnya
3
14.
Membersihkan alat genitalia dengan menggunakan kapas lembut
Untuk bayi laki-laki tarik katup kebelakang kemudian dibersihkan.
Untuk bayi perempuan buka labia mayora kemudian bersihkan dengan lembut
3
15.
Menempatkan bayi dalam bak mandi, kemudian bilaslah sabun dengan cepat
4
16.
Mengeringkan bayi dengan handuk yang hangat dan kering
3
17.
Menempatkan bayi pada alas dan popok yang hangat dan kering (menyingkirkan handuk basah kepinggir)
3
18.
Melakukan perawatan tali pusat
Membungkus tali pusat dengan kasa steril yang kering
Menjaga tali pusat selalu bersih dan kering
Mengganti kasa secara berkala (apabila basah, kotor atau terkena air kencing bayi)
Jangan menarik atau memaksa tali pusat supaya lepas
5
19.
Mengenakan popok, baju bayi dan selimuti dengan kain bersih dan kering
2
20.
Memberikan bayi kepada ibu untuk disusui
2
21.
Membereskan alat – alat
1
22.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
1
C
TEKNIK
23.
Teruji memposisikan bayi dengan tepat dan baik
1
24.
Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan
1
25.
Teruji menjaga keamanan dan keselamatan bayi
2
26.
Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu – ragu
2
NILAI BATAS LULUS : 75
PERTEMUAN IV:
IMUNISASI DASAR DAN ANJURAN
No
Langkah
Bobot
NILAI
NILAI
AKHIR
B X N
0
1
2
A
PERSIAPAN
1
Persiapan alat
Bak instrument
Kapas DTT
Air hangat
Spuit BCG (spuit 1cc)
Spuit 3 cc
Spuit 5 cc
Nierbekken
Vaksin (BCG, DPT/HIP, Polio, Campak)
Kartu imunisasi
Phantom bayi
2
2
Persiapan pasien
Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan kepada bayi.
2
3
Persiapan lingkungan
Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam keadaan hangat.
Meletakkan kain pengalas / selimut hangat ditempat pemeriksaan yang rata
2
4
Persiapan petugas
Mengenakan pelindung diri
Mencuci tangan
Menggunakan sarung tangan
2
B
CONTENT/ISI
5.
Menyapa ibu bayi/anak dengan ramah dan memperkenalkan diri
2
6.
Menanyakan dan mencatat identitas anak (nama anak dan orang tua)
2
7.
Mengecek jenis vaksin yang dibutuhkan oleh bayi pada saat kunjungan dan yang sudah diberikan pada buku KIA.
3
8.
Menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan imunisasi yang akan diberikan seperti manfaat, efek, samping, dan tempat injeksi
3
9.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk
1
10.
Mempersiapkan vaksin yang benar dan mengecek tanggal kedaluarsa kemudian mendekatkan coldpack di meja yang tidak terkena sinar matahari
2
11.
Memakai sarung tangan
2
12.
Mengambil vaksin dengan dosis yang benar
3
13.
Memposisikan anak dengan benar
2
14.
Desinfeksi kulit sebelum penyuntikan
2
15.
Menyuntik di tempat dan sudut yang benar
Intrakutan
Pegang anak dengan tangan kiri sedemikian rupa, sehingga tangan kiri kita berada di bawah lengannya; ibu jari dan jari lainnya mengelilingi lengan anak dan meregangkan kulit.
Pegang spuit dengan tangan kanan, lubang jarum menghadap ke atas.
Posisikan spuit hampir sejajar dengan kulit anak kemudian masukkan jarum ke dalam kulit.
Pegang plunger di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan. Tekan plunger dengan ibu jari, suntikkan vaksin dan keluarkan jarum.
Intramuskular
Regangkan kulit di bagian yang akan disuntik.
Masukkan jarum dengan posisi tegak lurus, sehingga masuk ke dalam otot.
Tekan plunger dengan ibu jari untuk memasukkan vaksin-Keluarkan jarum dan tekan tempat bekas suntikan dengan kapas.
Subkutan
Pegang lengan anak dan regangkan kulitnya.
Masukkan jarum menembus kulit dengan sudut 45°.
Tekan plunger untuk memasukkan vaksin
Cabut jarum dan tekan tempat bekas suntikan dengan kapas
Penetesan Vaksin Oral
Buka mulut anak dengan cara menekan lembut pipinya sehingga bibir anak akan terbuka.
Pegang OPV di depan mulut anak dengan sudut 45°.
5
- Masukkan 2 tetes vaksin ke lidah anak
16.
Memperhatikan reaksi bayi pasca penyuntikan
2
17.
Masukkan tangan pada wadah berisi larutan klorin 0.5%, bersihkan sarung tangan dan lepaskan secara terbalik
2
18.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk
2
19
Melakukan pencatatan
Tanggal, bulan dan tahun kunjungan
Lokasi penyuntikan
Nama vaksin yang diberikan
3
C
TEKNIK
20.
Teruji melaksanakan tindakan secara sistematis
2
21.
Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu – ragu
2
22.
Teruji melaksanakan tindakan dengan hati – hati dan menjaga keamanan bayi
2
TOTAL =
Batas nilai lulus > 75
PERTEMUAN V :
PIJAT BAYI
Komponen
BOBO
T
Kriteria penilaian
Nilai akhir
B X N
0
1
2
A. persiapan
1. Sikap dan perilaku mahasiswa
a. Menjelaskan Prosedur Yang Akan Dilakukan
2
b. Bersikap Sopan Pada Saat Pemeriksaan
2
c. Tanggap Terhadap Reaksi Pasien
2
d. Sabar Dan Teliti Pada Saat Pemeriksaan
2
2. Persiapan alat/bahan (disusun secara ergonomis)
Baby oil
Bedong
Pakaian bayi ( topi, popok, gurita, dll)
2
3. Persiapan lingkungan (bersih dan hangat )
1
4. Persiapan bayi (bayi tidak dalam keadan lapar/ baru makan)
1
5. Persiapan penolong
a. Tangan bersih dan hangat
1
b. Kuku tidak panjang
1
c. Perhiasan dilepas
1
d. Cuci tangan
1
B. Langkah – langkah
1. Wajah
Tekan jari – jari pada kening, pelipis dan pipi bayi
Gunakan kedua ibu jari untuk memijat daerah atas alis
Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung bayi kearah pipinya
Gunakan kedua ibu jari untuk memijat sekitar mulutnya, tarik sehingga bayi tersenyum
Pijat lembut rahang bawah bayi dari tangan kesamping seolah – olah membuat bayi tersenyum
Pijat secara lembut daerah dibelakang telinga kearah dagu
5
2. Dada
a. Letakkan kedua tangan ditengah dada bayi dan gerakkan keatas kemudian disisi luar tubuh dan kembali keulu hati
5
tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati
Pijat menyilang dari tengah dada bayi dengan telapak tangan kearah bahu seperti membentuk kupu – kupu
Lakukan gerakan kombinasi yaitu letakkan kedua tangan ditengah dada bayi dan gerakkan keatas kemudian disisi luar tubuh dan kembali ke ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati dan pijat menyilang dari tangan kearah bahu seperti membentuk kupu – kupu
3. Tangan
Metode India
Pijat tangan bayi dari bahu kepergelangan tangan
Metode swedia
Pijat tangan bayi dari pergelangan tangan ke bahu
Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan, dengan gerakan seperti memerah dari bahu kepergelangan tangan
Pijat telapak tangan bagian atas bayi
Pijat telapak tangan bagian bawah bayi
Tarik lembut jari – jari bayi dengan gerakan memutar
Pijat seluruh permukaan telapak tangan dan punggung tangan bayi
Gunakan kedua telapak tangan anda untuk membuat gerakan seperti menggulung pada lengan bayi dari atas kebawah
5
4. Perut
Lakukan gerakan memijat diatas perut bayi seperti mengayun dari atas kearah bawah
Angkat kedua tangan bayi dan tekukkan lutut perlahan – lahan kearah perut
Tangan kanan diatas, tangan kiri dibawah dan berputar mengikuti arah jarum jam membentuk lingkaran penuh seperti bunga matahari
I LOVE YOU
―I‖ Membentuk huruf ―I‖ melalui usapan dari bagian kiri keatas kebawah dengan menggunakan jari – jari kanan seolah – olah membentuk I
―LOVE‖
Bentuk huruf L terbalik dengan melakukan pemijatan kanan atas perut bayi kekiri, kebawah, dan berakhir diperut kiri bawah
―YOU‖
Membentuk huruf U terbalik dimulai kanan bawah keatas, kemudian kekiri, kebawah dan berakhir diperut kiri bawah
Pijat seperti berjalan dari kiri kekanan dengan jemari
5
5. KAKI
Metode India
Pijat kaki bayi dari pangkal paha kepergelangan kaki
Metode swedia
5
Pijat kaki bayi dari pergelangan kaki kepangkal paha
Peganglah kaki bayi dengan kedua telapak kaki, dengan gerakan seperti memerah dari pangkal paha kepergelangan kaki
Pijatlah telapak kaki bagian bawah
Pijatlah telapak kaki bayi bagian atas
Tarik lembut jari – jari bayi dengan gerakan memutar
Pijat seluruh permukaan telapak kaki dan punggung kaki
Gunakan kedua telapak tangan anda untuk membuat gerakan seperti menggulung pada kaki bayi dari atas kebawah
6. PUNGGUNG
Pijat bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan disepanjangn punggungnya
Luncurkan salah satu telapak tangan dari leher hingga pantat bayi dengan sedikit kekanan
Buat gerakan melingkar dengan jari – jari anda terutama pada otot disebelah tulang punggung
Buatlah pijatan memanjang dengan telapak tangan dari leher kekakinya untuk mengkhiri pijatan
4
7. Teknik
Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
Memberikan perhatian terhadap respon pasien
Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu – ragu
2
8. Merapikan bayi dan memakaikan kembali pakaian bayi
1
9. Memberikan bayi kepada ibu untuk disusui
1
10. Merapikan alat, ruangan dan melakukan pendokumentasian
1
BATAS NILAI LULUS : 75
PERTEMUAN VII & VIII:
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
Contoh KMS online
FORMULIR KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan
Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.
Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?
Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis?
Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?
Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia tersenyum kembali kepada anda?
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya
seperti pada gambar ini?
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ?
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya
dengan tegak seperti pada gambar?
Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan
Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?
Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa detik?
Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?
Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan menangis?
Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau sebaliknya?
Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam jangkauan tangannya?
Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan
Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masingmasing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis, kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti gambar ?
Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?
Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?
Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan
Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali?
Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahanlahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi/meja?
Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: ―ma-ma‖, ―da-da‖ atau ―pa-pa‖. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda?
Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.
Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?
Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?
Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan
Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuh kemandirian kaq bantuan.
Apakah anak dapat mengatakan ―papa‖ ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan ―mama‖ jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.
Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
Apakah anak dapat mengatakan ―papa‖ ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan ―mama‖ jika memanggil/melihat ibunya?
Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan.
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan.
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada gambar ?
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan?
Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus Ya Tida kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm 9. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain
―papa‖ dan ―mama‖?.
10. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya) Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan
Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan?
Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" clan "mama"?
Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangankeseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai).
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?
Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
Kuesioner Praskrining untuk Anak 30 bulan
Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi & atau celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai)
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada Binding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?
Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti ―minta minum‖, ―mau tidur‖? ―Terimakasih‖ dan ―Dadag‖ tidak ikut dinilai.
Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan
Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti ―minta minum‖; ―mau tidur‖? ―Terimakasih‖ dan ―Dadag‖ tidak ikut dinilai.
Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5 meter?
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: ―Letakkan kertas ini di lantai‖.
―Letakkan kertas ini di kursi‖.
―Berikan kertas ini kepada ibu‖.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar garis lain di samping garis tsb.
Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan
Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk sehingga anda ticlak perlu mengulanginya?
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan bermain?
Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan
Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengulanginya?
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?
Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 – 5 cm.
Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?
Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel‘ atau "masuk kedalam rumah‘.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"
Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak. Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di atas lantai". "Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di belakang‖
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan
Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan.
―Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?‖
―Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?‖
―Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?‖
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah ―menggigil‖ ,‖pakai mantel‘ atau ―masuk kedalam rumah‘.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah ―makan‖
Jika lelah, jawaban yang benar adalah ―mengantuk‖, ―tidur‖, ―berbaring/tidurtiduran‖, ―istirahat‖ atau ―diam sejenak‖
Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata ―lebih panjang‖.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan: ―Mana garis yang lebih panjang?‖
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: ―Letakkan kertas ini di atas lantai‖. ―Letakkan kertas ini di bawah kursi‖. ―Letakkan kertas ini di depan kamu‖
―Letakkan kertas ini di belakang kamu‖
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti ―di atas‖, ―di bawah‖, ―di depan‖ dan ―di belakang‖
Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?
Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : ―Tunjukkan segi empat merah‖
―Tunjukkan segi empat kuning‖
‗Tunjukkan segi empat biru‖ ―Tunjukkan segi empat hijau‖
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan
1. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di atas lantai". "Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di belakang‖
Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?
Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
"Tunjukkan segi empat merah"
"Tunjukkan segi empat kuning"
‗Tunjukkan segi empat biru‖
"Tunjukkan segi empat hijau"
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?
Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus ………
"Jika api panas maka es ………
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ………
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan
Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
―Tunjukkan segi empat merah‖
―Tunjukkan segi empat kuning‖
―Tunjukkan segi empat biru‖
―Tunjukkan segi empat hijau‖
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
Pada gambar orang yang dibuat pads nomor 7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?
Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih?
Jangan membantu anak clan jangan memberitahu nama gambar ini, Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
Bila jawaban ‗ya‘ berjumlah 9-10, berarti anak normal sesuai tahap perkembangan. Jawaban ‗ya‘ berarti anak bisa, pernah, sering atau kadang-kadang melakukan. Bila jawaban ‗ya‘ kurang dari 9 perlu diteliti tentang: Cara menghitung usia dan kelompok pertanyaannya, apakah sudah sesuai. Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan. Apabila ada kesalahan, maka pemeriksaan harus diulang. Bila setelah diteliti, jawaban ‗ya‘ berjumlah 7-8 berarti meragukan dan perlu diperiksa ulang 2 minggu kemudian dengan pertanyaan yang sama. Jika jumlah jawaban tetap sama, kemungkinan ada penyimpangan. Bila jawaban ‗ya‘ berjumlah 6 atau kurang berarti ada penyimpangan. Anak perlu dirujuk ke rumah sakit untuk keperluan pemeriksaaan lebih lanjut.
b. Test daya Lihat (TDL)
Tes ini merupakan alat untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata. Tujuan tes ini untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan daya lihat pada usia prasekolah, sehingga bila ada penyimpangan dapat segera ditangani. Dengan demikian kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar. Tes ini dilakukan tiap 6 bulan pada anak prasekolah umur 36-72 bulan, dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK / PAUD terlatih dan petugas terlatih lainnya.
Untuk melakukan tes daya lihat, diperlukan ruangan yang bersih dan tenang serta dengan penyinaran yang baik, kursi untuk anak dan pemeriksa, alat penunjuk dan alat ‗kartu E‘ yang digantungkan setinggi anak duduk. ‗Kartu E‘ ini berisi huruf E yang terdiri dari 4 baris, yang mana baris pertama huruf E berukuran paling besar kemudian berangsur-angsur mengecil pada baris keempat. Jarak antara ‗kartu E‘ dan anak sekitar 3 meter.
Secara normal, anak dapat melihat huruf E pada baris ketiga. Apabila anak tidak dapat melihat huruf E pada baris ketiga, maka perlu dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.
Selain tes daya lihat, anak juga perlu diperiksa kesehatan matanya. Perlu ditanyakan dan diperiksa adakah: Keluhan seperti mata gatal, panas, penglihatan kabur, pusing. Perilaku seperti sering menggosok mata, membaca terlalu dekat, sering mengedip-kedipkan mata. Kelainan mata seperti bercak bitot, juling, mata merah dan keluar air. Bila ditemukan satu atau lebih kelainan di atas, maka anak perlu dirujuk.
Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah umur 36 sampai 72 bulan. Tes ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, guru TK, tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya.
Alat/sarana yang diperlukan adalah:
Ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran yang baik o Dua buah kursi, 1 untuk anak, 1 untuk pemeriksa.
Poster ―E‖ untuk digantung dan kartu ―E‖ untuk dipegang anak. o Alat penunjuk.
Cara melakukan tes daya lihat : o Pilih suatu ruangan yang bersih dan tenang, dengan penyinaran yang baik.
Gantungkan poster ―E‖ setinggi mata anak pada posisi duduk. o Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari poster ―E‖, menghadap ke poster ―E‖. o Letakkan sebuah kursi lainnya di samping poster ―E‖ untuk pemeriksa.
Pemeriksa memberikan kartu ‖E‖ pada anak.. Latih anak dalam mengarahkan kartu ‖E‖ menghadap atas, bawah, kiri dan kanan; sesuai yang ditunjuk pada poster ‖E‖ oleh pemeriksa. Beri pujian setiap kali anak mau melakukannya. Lakukan hal ini sampai anak dapat mengarahkan kartu ‖E‖ dengan benar.
Selanjutnya, anak diminta menutup sebelah matanya dengan buku/kertas.
Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf ‖E pada poster, satu persatu, mulai baris pertama sampai baris keempat atau baris ‖E‖ terkecil yang masih dapat dilihat.
Puji anak setiap kali dapat mencocokkan posisi kartu ‖E‖ yang dipegangnya dengan huruf ‖E‖ pada poster. o Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang sama.
Tulis baris ‖E‖ terkecil yang masih dapat dilihat, pada kertas yang telah disediakan :
Mata kanan : …………. Mata kiri : …………
Interpretasi:
Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan melihat sampai baris ketiga pada poster ‖E‖. Bila kedua matan anak tidak dapat melihat baris ketiga poster ‖E‖, artinya tidak dapat mencocokkan arah kartu ―E‖ yang dipegangnya dengan arah ―E‖ pada baris ketiga yang ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.
Intervensi:
Bila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat, minta anak datang lagi untuk pemeriksaan ulang. Bila pada pemeriksaa berikutnya, anak tidak dapat melihat sampai baris yang sama, atau tidak dapat melihat baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan mata yang mengalami gangguan (kanan, kiri atau keduanya).
c. Test Daya Dengar (TDD)
Tanpa pendengaran yang baik, anak tidak dapat belajar berbicara atau mengikuti pelajaran sekolah dengan baik. Oleh karena itu perlu deteksi secara dini fungsi pen- dengaran anak, sehingga kemampuan pendengaran dan bicara anak dapat berkembang dengan baik. Tujuan TDD adalah untuk menemukan gangguan pendengaran secara dini, agar segara dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak. Tes TDD dapat dilakukan tiap 3 bulan pada bayi < 12 bulan dan tiap 6 bulan pada anak > 12 bulan oleh tenaga kesehatan, guru TK / PAUD terlatih dan petugas terlatih lainnya.
Peralatan yang diperlukan adalah intrumen untuk TDD sesuai usia anak, gambar binatang (ayam, anjing, kucing) dan manusia, mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir dan bola).
Tes Daya Dengar ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan dengan kelompok usia anak. Jawaban ‗ya‘ jika menurut orang tua/pengasuh, anak dapat melakukan perintah dan jawaban ‗tidak‘ jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah. Jika anak dibawah 12 bulan, pertanyaan ditujukan untuk kemampuan 1 bulan terakhir. Setiap pertanyaan perlu dijawab ‗ya.‘ Apabila ada satu atau lebih jawaban
‗tidak‘, berarti pendengaran anak tidak normal, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.
INSTRUMEN TES DAYA DENGAR MENURUT UMUR ANAK
Umur 0 - 6 bulan :
1. Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?
Ya
Tidak
2. Pada waktu bayi tidur telentang dan anda duduk di dekat kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya ke atas ?
Ya
Tidak
3. Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah bayi terkejut atau terlompat ?
Ya
Tidak
Umur 6 - 9 bulan :
1. Pada waktu bayi sedang tidur, kemudian anda berbicara atau membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?
Ya
Tidak
2. Pada waktu bayi tidur telentang dan anda duduk di dekat kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya ke atas ?
Ya
Tidak
3. Apabila ada suara nyaring (suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah bayi terkejut atau terlompat ?
Ya
Tidak
4. Anda berada di sisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebut namanya atau bunyikan sesuatu, apakah bayi memalingkan kepala mencari sumber suara ?
Ya
Tidak
Umur 9 - 12 bulan :
1. Pada waktu bayi tidur, kemudian anda berbicara atau membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?
Ya
Tidak
2. Pada waktu bayi telentang dan anda duduk di dekat kepalanya pada posisi yang tidak terlihat bayi, kemudian anda tepuk tangan dengan keras. Apakah bayi terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya ke atas ?
Ya
Tidak
3. Apabila ada suara nyaring (suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah bayi terkejut atau terlompat?
Ya
Tidak
4. Anda berada di samping atau belakang bayi dan tidak terlihat oleh bayi, sebutkan namanya atau bunyikan sesuatu, apakah bayi langsung memalingkan kepala ke arah sumber suara tersebut di samping atau belakangnya ?
Ya
Tidak
Umur 12 - 24 bulan :
1. Pada waktu anak tidur kemudian anda berbicara atau membuat kegaduhan, apakah anak akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?
Ya
Tidak
2. Pada waktu anak tidur telentang dan anda duduk di dekat kepala anak pada posisi yang tidak terlihat oleh anak, kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah anak terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya ke atas ?
Ya
Tidak
3. Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah anak terkejut
Ya
Tidak
atau terlompat ?
4. Tanpa terlihat oleh anak. buat suara yang menarik perhatian anak, apakah anak langsung mengetahui posisi anda sebagai sumber suara yang berpindah-pindah ?
Ya
Tidak
5. Ucapkan kata-kata yang mudah dan sederhana, dapatkah anak menirukan anda ?
Ya
Tidak
Umur 2 – 3 tahun:
1. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir anda, tanyakan pada anak: ―Pegang matamu―, ―Pegang kakimu‖. Apakah anak memegang mata dan kakinya dengan benar ?
Ya
Tidak
2. Pilih gambar dari majalah/buku bergambar. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir anda, tanyakan pada anak: ―Tunjukkan gambar kucing (atau anjing, kuda, mobil, orang rumah, bunga, dan sebagainya)?‖ Dapatkah anak menunjukkan gambar yang dimaksud dengan benar ?
Ya
Tidak
3. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir anda, perintahkan anak untuk mengerjakan sesuatu seperti:
―Berikan boneka itu kepada saya―, ―Taruh kubus-kubus ini di atas meja/kursi‖, dan sebagainya. Apakah anak dapat mengerjakan perintah tersebut dengan benar ?
Ya
Tidak
Umur lebih dari 3 tahun :
1. Perlihatkan benda-benda yang ada di sekeliling anak seperti sendok, cangkir, bola, bunga dan sebagainya. Suruh anak menyebutkan nama benda-benda tersebut. Apakah anak dapat menyebutkan nama benda-benda tersebut dengan benar ?
Ya
Tidak
2. Suruh anak duduk, anda duduk dalam jarak 3 meter di depan anak. Suruh anak mengulangi angka-angka yang telah anda ucapkan: ―Empat‖, ―Satu‖, ―Delapan‖ atau menirukan dengan menggunakan jari tangannya. Kemudian tutup mulut anda dengan buku/ketas, ucapkan 4 angka yang berlainan. Apakah anak dapat mengulangi atau menirukan ucapan anda dengan menggunakan jari tangannya ? (Anda dapat mengulanginya dengan suara yang lebih keras
Ya
Tidak
DENVER DEVELOPMENT SCREENING TEST (DDST) II
Contoh penghitungan usia anak pada saat tes adalah sebagai berikut:
Menghitung usia anak jika tanggal dan bulan lahir kurang dari tanggal dan bulan tes
Tahun
Bulan
Hari
Tanggal tes
2020
10
21
Tanggal lahir
2018
7
15
Usia anak
2
3
6
Menghitung usia anak jika tanggal dan bulan lahir kurang dari tanggal dan bulan tes
Menghitung usia anak jika tanggal dan bulan lahir kurang dari tanggal dan bulan tes
Tahun
Bulan
Hari
Tanggal tes
2020
10
21
Tanggal lahir
2018
7
10
Usia anak
2
3
11
Prematur
1
7
Usia penyesuaian
2
2
4
Tarik garis pada lembar DDST II sesuai dengan usia yang sudah ditentukan.
Lakukan pengukuran pada anak untuk item-item dalam empat sektor dan berikan penilaian pada setiap item yang dinilai.
NO.
BULIR YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
NILAI
AKHIR
B X N
2
1
0
A.
Sikap
1.
Teruji menunjukkan rasa empati terhadap bayi/anak
1
2.
Teruji tanggap terhadap reaksi bayi/anak
1
3.
Teruji sabar dan teliti
1
4.
Teruji komunikatif
1
B.
Content / isi
5.
Mempersiapkan alat yang diperlukan
Lembar formulir DDST II
Benang wol merah
Kismis/manik-manik
Kubus merah, kuning, hijau, biru 8-10 buah
Boneka kecil dengan botol susu
Cangkir plastik dengan gagang/pegangan
Botol kaca bening kecil
Bola tenis
Bel kecil
Kertas
Pensil warna
Meja dan kursi
Meja periksa dengan kasur/selimut untuk bayi
1
6.
Mencuci tangan dengan sabun dan air
1
7.
Mempersiapkan ruangan dalam keadaan nyaman
1
8.
Sapa orangtua/pengasuh anak dengan ramah
1
9.
Menjelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan pada orangtua/pengasuh anak
2
10.
Menentukan usia anak pada saat pemeriksaan (
3
penyesuaian perlu dilakukan pada kasus prematuritas anak yang lahir sebelum HPL).
11.
Menarik garis pada lembar DDST II seusai dengan usia yang ditentukan.
1
12.
Melakukan pengukuran pada anak untuk item-item dalam empat sektor dan berikan penilaian pada setiap item yang dinilai.
1
13.
Melakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor yang paling mudah yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur.
3
14.
Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat di sebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus garis umur.
3
15.
Bila anak tidak mampu melakukan salah satu ujicoba (gagal; menolak; tidak ada kesempatan), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sector yang sama sampai anak dapat lulus 3 tugas perkembangan
3
16.
Bila anak mampu melakukan salah satu tugas, lakukan tugas tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak gagal pada 3 tugas tambahan perkembangan.
3
17.
Melakukan penilaian:
Pass/lulus (P)
Anak melakukan tes dengan baik,
Atau ibu/pengasuh memberi laporan (tepat dan dapat dipercaya bahwa anak dapat
melakukannya)
Fail/Gagal (P)
1. Anak tidak dapat melakukan tes dengan baik atau ibu/pengasuh memberi laporan bahwa anak tidak dapat melakukan dengan baik
No Opportunity (NO)
Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan tes karena ada hambatan.
Skor ini hanya boleh dipakai pada tes dengan tanda R
Refusal/ Menolak (R)
1. Anak menolak untuk melakukan tes
4
18.
Membuat kesimpulan secara keseluruhan:
Normal
Tidak ada keterlambatan/delayed (F) atau paling banyak terdapat 1 caution (C ).
Lakukan pemeriksaan pada control kesehatan berikutnya sesuai jadwal
Suspek
Jika didapatkan ≥ 2 caution atau ≥ 1
4
delayed
Caution dan delayed karena fail (gagal)
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit dan kelelahan
3. Tidak dapat di tes (untestable)
Jika terdapat 1 atau lebih skor delayed atau 2 caution
Caution dan delayed karena refusal (menolak) bukan karena fail (gagal).
Sebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba ditembus garis umur pada daerah 70-90 persentil.
Uji dalam 1-2 minggu
19.
Menentukan tindakan selanjutnya apakah memerlukan tes kedua atau tidak
3
20.
Memberi informasi kepada orang tua tentang hasil DDST II yang sudah dilakukan
2
21.
Melakukan pemdokumentasian secara keseluruhan tentang hasil observasi dan hasil DDST II.
2
22.
Membereskan alat – alat
1
23.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
1
TEKNIK
24.
Teruji memposisikan bayi/anak dengan tepat dan baik
1
25.
Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan
1
26.
Teruji menjaga keamanan dan keselamatan bayi
2
27.
Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu – ragu
2
NILAI BATAS LULUS : 75
5. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMME)
No
Pertanyaan
Ya
Tidak
1.
Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang jelas?
(seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa dihadapinya)
2.
Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau anggota keluarganya?
(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau merasa sedih sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa sangat dinikmati)
3.
Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan menentang terhadap lingkungan di sekitarnya?
(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, seringkali melakukan perbuatan yang berbahaya bagi dirinya, atau menyiksa binatang atau anak-anak lainnya) dan tampak tidak perduli dengan nasihat-nasihat yang sudah diberikan kepadanya?
4.
Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan ketakutan atau kecemasan berlebihan yang tidak dapat dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain seusianya?
5.
Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh karena adanya konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya, sehingga mengalami penurunan dalam aktivitas sehari-hari atau prestasi belajarnya?
6.
Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan membuat keputusan?
7.
Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur?
(seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari, sering terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi buruk, mengigau)
8.
Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?
(seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau tidak mau makan sama sekali)
9.
Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan-keluhan fisik lainnya?
10.
Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?
11.
Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran perilaku atau kemampuan yang sudah dimilikinya?
(seperti mengompol kembali, menghisap jempol, atau tidka mau berpisah dengan orangtua/pengasuhnya)
12.
Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-ulang tanpa alasan yang jelas?
Deteksi Dini Autis Pada Anak Prasekolah.
CEKLIS DETEKSI DINI AUTIS PADA ANAK UMUR 18-36 BULAN
CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
A.
Alo anamnesis
Ya
Tidak
1.
Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun (bounched) di paha anda?
2.
Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain?
3.
Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga?
4.
Apakah anak suka bermain ‖ciluk ba‖, ‖petak umpet‖?
5.
Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh menggunakan mainan berbentuk cangkir dan teko, atau permainan lain?
6.
Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan jari?
7.
Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke sana?
8.
Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil atau kubus)?
9.
Apakah anak pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu?
B.
Pengamatan
Ya
Tidak
1.
Selama pemeriksaan apakah anak menatap (kontak mata) dengan pemeriksa?
2.
Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa menunjuk sesuatu di ruangan pemeriksaan sambil mengatakan: ‖
Lihat itu ada bola (atau mainan lain)‖!.
Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk, bukan melihat tangan pemeriksa?
3.
Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/ cangkir dan teko. Katakan pada anak: ‖Buatkan secangkir susu buat mama‖!
4.
Tanyakan pada anak: ‖Tunjukan mana gelas‖! (gelas dapat diganti dengan nama benda lain yang dikenal anak dan ada di sekitar kita). Apakah anak menunjukkan benda tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah anda ketika menunjuk ke suatu benda?
5.
Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/balok menjadi suatu menara?
C. Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Pada Anak Prasekolah.
FORMULIR DETEKSI DINI
GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH)
Kegiatan yang diamati
0
1
2
3
1.
Tidak kenal lelah, atau aktivitas yang berlebihan
2.
Mudah menjadi gembira, impulsive.
3.
Mengganggu anak-anak lain
4.
Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, rentang perhatian pendek
5. Menggerak-gerakkan anggota badan atau kepala secara terus menerus
6. Kurang perhatian, mudah teralihkan
7. Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah menjadi frustrasi
8. Sering dan mudah menangis
9. Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat dan drastis
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga.
Jumlah
Nilai Total :
Komentar
Posting Komentar